Pria Blitar Mondar-mandir di Tepi Jalan, Ditanyai Polisi Malah Tunjuk Kantor Pemkab, Pil Jadi Bukti

Meski belum jadi PNS namun sudah bekerja di lingkungan Pemkab Blitar, semestinya itu merupakan kebanggaan tersendiri.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
thenewsminute.com
Ilustrasi narkoba 

Pria Blitar Mondar-mandir di Tepi Jalan, Ditanyai Polisi Malah Tunjuk Kantor Pemkab, Pil Jadi Bukti

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Meski belum jadi PNS namun sudah bekerja di lingkungan Pemkab Blitar, semestinya itu merupakan kebanggaan tersendiri.

Namun, sepertinya tidak demikian bagi Rado S (27), pegawai honorer Pemkab Blitar ini.

Ia yang tinggal di Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar ini malah bermain-main dengan pil dobel L.

Malah, bukan pemakai namun pengecer.

Aksi Brutal Pria Blitar ke Tetangganya, Aniaya Ibu dan Anak Karena Jengkel Istri Tak Pulang-Pulang

Polisi Blitar Dengar Suara Orang Tebang Pohon di Hutan, Saat Digerebek Hanya Temukan Motor Butut

Kota Blitar Diterpa Angin Kencang Sebabkan Puluhan Pohon Tumbang, Rumah dan Fasilitas Umum Rusak

Buntutnya, Kamis (27/2) malam, ia ditangkap saat berada di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, atau berjarak sekitar 3 km dari kantornya (DLH/dinas lingkungan hidup) Pemkab Blitar.

Saat digeledah, petugas menemukan pil dobel L sebanyak 20 butir, yang disimpan di saku celananya.

"Sepertinya, dia sedang menunggu pembeli, sehingga malam-malam berada di tepi desa itu, sambil terlihat mondar-mandir," kata Kasat Narkoba Polres Blitar AKP Didik Suhardi, Jumat (28/2).

Menurutnya, penangkapan dia itu bermula dari petugas mendapatkan informasi kalau ada pemakai, yang beli barang ke dia.

Akhirnya, petugas melakukan penyelidikan. Tak tahu kalau dia itu pegawai honerer Pemkab Blitar, petugas membututinya.

Kebetulan, saat itu, dia keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor sendirian, dan berhenti di tempat yang sepi. Tepatnya, di tepi jalan yang menuju ke Bendungan Serut. Itu sudah pukul 23.00 WIB.

"Karena petugas khawatir dia keburu pergi lagi, langsung didekatinya. Begitu didekati dan ditanyai oleh petugas, mau ke mana mas, malam-malam begini kok masih di jalan? Dia menjawab, kalau mau ke kantor (sambil tangannya menunjuk ke arah kantor Pemkab Blitar, yang terlihat dari TKP)," papar Didik menirukannya.

Namun, petugas tak percaya begitu saja. Akhirnya, dia digeledah dan ditemukan pil dobel L sebanyak 20 butir. Itu disembunyikan di saku celananya, dengan dibagi dua bungkus.

Harganya Rp 20.000 per paket, yang berisi 10 butir. Katanya, papar Didik, ia mengaku kalau berjualan pil itu buat tambahan belanja karena punya tiga anak.

"Pengakuannya, ia mendapatkan barang dari Pasuruan, dengan cara pertemuan dengan pemasoknya. Biasanya, itu saat dirinya sedang kerja," ujarnya.

Sementara, Krisna Triatmanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Blitar, membenarkan kalau Rado itu adalah anak buahnya, yang bagian pertamanan.

"Sebetulnya, kami sudah mewanti-wanti kepada semua pegawai yang ada di kantor kami, agar jangan berbuat yang aneh-aneh. Namun, kami nggak menyangka, kalau dia sampai melakukan seperti itu," paparnya.

Penulis : Imam Taufiq

Editor : Sudarma Adi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved