Datangi Lokasi TPA Baru di Desa Bunajih, Bupati Bangkalan Minta Maaf ke Warga Soal Sampah
Datangi Lokasi TPA Baru di Desa Bunajih, Bupati Bangkalan Minta Maaf ke Warga Soal Sampah.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Sudarma Adi
Usai penyegelan, Ra Latif bersama Forkopimda Kabupaten Bangkalan datang dan berdialog dengam warga pada Sabtu (21/2/2020).
Upaya Pemkab Bangkalan gagal untuk membuka kembali TPA yang kondisinya sudah overload itu.
Warga tidak bergeming kendati Pemkab Bangkalan menyampaikan sejumlah solusi termasuk peningkatan pengelolaan sampah.
"Ketika di sini sudah berjalan baik, di (TPA) Desa Buluh akan kami kelola kembali. Sehingga bukan dibiarkan seperti itu," pungkasnya.
Sementara itu, Camat Labang Fahrozi Choiril Zamzam mengungkapkan, informasi yang ia terima dari Kepala Desa Bunajih bahwa masyarakat sudah setuju.
"Ada sosialisasi, info dari kepala desa sudah deklarasi sabtu kemarin. Sampai sekarang tidak ada penolakan," ungkapnya.
Bahkan, dijelaskannya, kebersediaan masyarakat juga nampak dalam kesempatan Isra' Miraj di Desa Bunajih yang dihadiri Bupati Ra Latif, Minggu (1/3/2020) malam.
"Pak Bupati menyampaikan malam itu, juga tak ada komplain," jelas pria yang akrab disapa Rosi itu.
Luas lahan di Desa Bunajih itu berkisar sekitar 5 hektare dan jauh dari pemukiman warga.
"Radius sekitar 100 meter hingga 200 meter. Malahan yang terdekat, rumah Pak Klebun (kepala desa)," tuturnya.
Kehadiran Ra Latif bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bangkalan ke lokasi juga untuk meninjau akses menuju TPA.
"Selain akses sempit, ada jalan yang belum diaspal. Informasinya ke depan akan di-hotmix," ujarnya.
Rosi menerangkan, akses yang digunakan untuk sementara melintasi Sukolilo. Namun selanjutnya, akses ke lokasi TPA direncanakan melewati akses menuju Jembatan Suramadu.
"Simpang empat Petapan ke kiri, lalu ke kanan menuju Desa Beringin dan Desa Kemuning," terang Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten Bangkalan itu.
Lokasi TPA Desa Bunajih itu pernah mencuat beberapa tahun silam karena sempat dijadikan kawasan pembuangan sampah dari salah satu mall terbesar di Surabaya.
"Akhirnya ditutup karena tidak dijinkan DLH Bangkalan," pungkas mantan Lurah Pejagan itu.
Penulis : Ahmad Faisol
Editor : Sudarma Adi