Virus Corona di Indonesia

Keluarga Nekat Robek Plastik Jenazah Pasien PDP Virus Corona, Polisi Lakukan Pendataan Pelayat

Viral di media sosial video yang menggambarkan keluarga dan pelayat membuka dan melihat jenazah seorang perempuan yang berstatus PDP.

Editor: Elma Gloria Stevani
Kompas TV
Gempar, Keluarga Nekat Buka Plastik Jenazah PDP Virus Corona 

TRIBUNMADURA.COM - Viral di media sosial video yang menggambarkan keluarga dan pelayat membuka dan melihat jenazah seorang perempuan yang berstatus pasien dalam pengawasan Covid-19 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Padahal hal tersebut dilarang demi mencegah virus menular dari jenazah ke orang lain.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Rabiul Awal menyayangkan sikap keluarga yang tidak mematuhi prosedur pemulasaran jenazah dengan standar korban terinfeksi Covid-19, seperti yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO), meski korban masih berstatus PDP.

Wayong juga sempat melihat video sejumlah keluarga pasien di rumah duka di Kolaka melakukan kontak yang erat dengan jenazah.

Ia mengatakan, situasi seperti itu terjadi karena kurangnya pemahaman dan kepatuhan akan standar pengamanan jenazah yang sudah suspect, meski belum ada hasil laboratorium.

Masa Lalu Abash Pacar Lucinta Luna Terbongkar, Foto Lawas Saat Jadi Wanita, KTP hingga Rahasia Lain

BREAKING NEWS: Tempat Wisata dan Hiburan di Pamekasan Tutup Sementara Guna Antisipasi Virus Corona

Peserta Sampang Kembali Datangkan Tiga Pemain Luar Daerah untuk Ikuti Seleksi Liga 3 2020

Diakuinya, seharusnya, setelah jenazah dibungkus plastik kedap di rumah sakit, pihak keluarga tidak boleh lagi mendekati, apalagi untuk melihat jenazah.

Bahkan, jika sampai plastik kedap pembungkus jenazah dibuka, itu sangat tidak diperbolehkan.

"Sebenarnya, dari rumah sakit sudah dibungkus plastik, tapi keluarga membuka plastik itu.

Perlakuan kepada jenazah itu dengan standar Covid-19, yang memandikan pun harus memakai APD dilakukan oleh tenaga medis langsung," ujar dia.

Wayong mengungkapkan, akan sangat beresiko jika pasien yang meninggal itu positif terinfeksi Covid-19.

Sebab, jika demikian baik keluarga maupun warga yang melayat secara otomatis langsung masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan wajib mengisolasi diri di rumah.

"Kalau positif, masuk kategori ODP, isolasi diri, utamanya yang kontak langsung. Jadi, sudah koordinasi antara Dinkes Kabupaten Kolaka maupun Provinsi untuk melakukan pendataan atau mencari warga yang datang melayat," tegas dia.

Bilik Sterilisasi Bakal Disebar di Sejumlah Ruang Publik dan Kelurahan untuk Cegah Penyebaran Corona

MUI Jatim Imbau Masyarakat Tidak Melaksanakan Salat Jumat di Masjid untuk Cegah Virus Corona

Penyerahan Mobil Damkar dari Petronas dan Rekrutmen Personel Damkar Sampang Tertunda karena Corona

Ditambahkan Wayong, saat dirawat di RS Bahteramas, suami dari PDP itu sudah diambil sampel tenggorokan (di-swab).

Karena suami korban melakukan kontak erat dengan istrinya, dan mengurus korban selama di rumah sakit.

Menunggu hasil tes corona

Sembari menunggu hasil laboratorium, ia meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait status pasien yang meninggal pada Senin (23/3/2020), setelah diisolasi selama 3 hari di RSUD Bahteramas Sultra itu.

Pihaknya masih menunggu hasil uji swab yang telah dikirim ke Laboratorium Litbang Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Jika Hasil Lab Positif Covid-19 Hal itu untuk pengujian dan memastikan apakah pasien status PDP positif terinfeksi virus corona atau tidak.

"Belum positif Corona. Jadi, dia statusnya suspect corona atau terminologinya sekarang PDP.

Korban sudah di-swab, hari Selasa kemarin dikirim ke Jakarta, kami menunggu hasilnya tiga sampai lima hari keluar," kata dr Wayong.

10 Ribu Alat Rapid Test Virus Corona Akan Disebar ke Kabupaten Kota di Jatim Hari Ini

Jadwal Acara TV Trans TV RCTI SCTV GTV MNC TV Indosiar Kamis 26 Maret 2020, Ada Film Resident Evil

Cegah Penyebaran Corona, Polres Pamekasan Semprot 6.000 Liter Cairan Disinfektan di Jalan Raya

Kurang pemahaman

Sementara itu, Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, Komisaris polisi dr Mauluddin menuturkan, tindakan yang dilakukan pihak RSUD Bahteramas sudah sesuai standar penanganan jenazah infeksi corona, yaitu membungkus jenazah dengan pakaiannya, mengkafaninya lalu dibungkus plastik kedap.

"Maksudnya apa, supaya kuman ataupun cairan tubuh tidak berpindah ke orang lain.

Sehingga diharapkan memang, pada saat penyerahan jenazah ini, keluarga tidak membuka lagi bungkus dari jenazah tersebut," ungkap dr Mauluddin.

Sikap keluarga terhadap jenazah seperti yang sudah viral di media sosial akibat kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penanganan pasien infeksi, apalagi terkait PDP Covid-19.

"Meski kami bisa pahami sebagai bentuk kasih sayang. Namun, dengan adanya virus dari orang ke orang atau dari jenazah ke orang, sehingga perlu masyarakat memahami sehingga tidak terjadi kembali jenazah disentuh, meski masih PDP, kami anggap sebagai jenazah infeksi," ujar dia.

Mauluddin menegaskan, dengan kondisi yang telah terjadi di Kolaka dapat dijadikan pembelajaran.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk tidak saling menyalahkan, tetapi saling menguatkan.

Sinopsis Film Freelancers, Kisah Anak dari Polisi yang Dibunuh, Tayang di Trans TV Pukul 00.00 WIB

Sinopsis Film Resident Evil: The Final Chapter, Akhir Petualangan Alice Membasmi Zombie

Karantina di Rumah Bikin Nia Ramadhani Frustrasi Sampai Pesan Shabu-shabu Daging Premium & Kokinya

"Ini semata-mata untuk melindungi masyarakat dan keluarga. Kami berharap semoga hasil tesnya negatif Covid-19," tukas Mauluddin.

Sebelumnya diberitakan, seorang PDP Covid-19 berjenis kelamin perempuan berusia 34 tahun dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (23/3/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas Sultra, dokter Sjarif Subijakto mengatakan, pasien ini mengalami gangguan bronkitis pneumonia berat dan merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.

Saat peti jenazah akan dibawa mengunakan ambulans rumah sakit, kata Sjarif, keluarga korban menolak dan mereka mengangkut jenazah dengan mobil sendiri hingga ke Kolaka.

(KOMPAS.com/KIKI ANDI PATI)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nekat, Keluarga di Kolaka Bongkar Plastik Jenazah Pasien PDP Virus Corona"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved