Kasus Virus Corona di Pamekasan

Pasien Anak RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan Positif Virus Corona, Ini Riwayat Perjalanannya

Pasien virus corona pertama di Madura memiliki riwayat tinggal di Kabupaten Malang sebelum sakit.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat menggelar konferensi pers di depan Rumah Dinas Bupati, Minggu (29/3/2020) malam. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Pasien anak yang sebelumnya masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Jumat (20/3/2020) lalu, dinyatakan terpapar virus corona.

Sebelumnya, laboratorium BBTKLPP Surabaya menyatakan hasil uji lab pasien tersebut negatif virus corona, Selasa (24/3/2020).

Namun, hasil laboratorium Balitbangkes Jakarta menyatakan jika pasien berusia 11 tahun itu positif terpapar virus corona.

BREAKING NEWS - Gubernur Jatim Umumkan Kasus Pertama Virus Corona Covid-19 di Pamekasan Madura

Pamekasan Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona, Pemkab Galakkan Kegiatan Penyemprotan Disinfektan

UPDATE Peta Sebaran Virus Corona di Jawa Timur 29 Maret 2020, Jumlah Kasus Bertambah Jadi 90 Orang

Informasi hasil laboratorium dari Balitbangkes Jakarta tersebut, keluar Minggu (29/3/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan, pasien anak itu datang mulanya dari Kabupaten Malang menuju ke Kabupaten Pamekasan dengan kondisi sakit, Selasa (17/3/2020).

Kemudian, pada Kamis (19/3/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, anak tersebut dirawat di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan dengan keluhan sesak napas, demam dan pilek.

Lalu, Jumat (20/3/2020) sekitar pukul 12.30 WIB, anak itu meninggal dunia di RSUD RSUD Dr H Slamet Martodirdjo.

"Pasien anak yang dulu PDP dan sekarang dinyatakan Covid-19 itu sudah dikebumikan dengan standard SOP pada hari Jumat lalu," kata Baddrut Tamam kepada sejumlah media.

Selain itu, Baddrut Tamam mengungkapkan, sejak pasien anak itu dinyatakan PDP lalu meninggal, orang tua dan keluarganya sudah dilakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 hari.

Bupati Pamekasan Benarkan Ada Perbedaan Hasil Uji Lab Pasien Kasus Pertama Virus Corona di Madura

Kasus Pertama Virus Corona di Madura Pernah Dirawat di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan

Begitu pula, dengan perawat dan dokter yang merawat anak tersebut di RSUD Pamekasan juga sudah dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Hingga saat ini, kata dia, tidak ada keluhan apa pun baik dari pihak keluarga, orang tua, perawat dan dokter yang sempat merawat anak tersebut.

"Waktu itu informasi yang beredar memang negatif virus corona, itu berdasar hasil lab dari BBTKLPP Surabaya," ujar Baddrut Tamam.

"Namun saat spesimen anak itu dibawa ke lab Balitbangkes Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan ulang, hasilnya tadi keluar jam 17.00 WIB dinyatakan positif," tambahnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Farid Anwar mengatakan, pasien anak itu sempat dirawat oleh neneknya di Kabupaten Malang.

Setelah itu anak berusia 11 tahun tersebut dipulangkan ke Kabupaten Pamekasan lantaran sakitnya tak kunjung sembuh.

Lalu saat dirawat ke RSUD Dr H Slamet Martodirjo Pamekasan dan belum dirawat selama 24 jam, pasien anak PDP tersebut meninggal dunia.

Tragedi Tak Terduga Pria Pembuka Peti Jenazah Pasien Virus Corona, Kini Harus Pisah dengan Keluarga

Warga Pamekasan di Daerah Perantauan Diimbau Tunda Keinginan Mudik selama Penyebaran Virus Corona

“Awalnya saat dilakukan pemeriksaan, dicurigai demam berdarah," ujar Farid Anwar.

"Tapi sebelum meninggal pasien sempat mengalami sesak napas, sehingga kita lakukan pemeriksaan swab tenggorokan," sambung dia.

"Hasil lab awalnya menunjukkan memang pasien yang berusia 11 tahun tersebut terserang DHF (Dengue Hemoragic Fever),” lanjutnya.

Sebelumnya, kata Farid Anwar, sejumlah dokter dan perawat yang sempat merawat pasien anak PDP tersebut sudah diisolasi atau diistirahatkan secara mandiri di rumahnya masing-masing.

Menurutnya, sekitar 15 para medis yang sudah menjalani isolasi tersebut hingga saat ini belum ada keluhan apa pun.

Farid berharap masyarakat tidak lengah atau santai dalam menghadapi wabah virus corona ini.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar masyarakat Pamekasan tidak mudah menelan secara mentah-mentah informasi yang didapat melalui sosial media tentang informasi yang berkaitan dengan virus corona.

Pihaknya juga meminta, masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Tak Setuju Ada Lockdown Madura, FKUB Sumenep Dukung Langkah Pemkab Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Pemkot Malang Prioritaskan Tiga Golongan yang Bisa Pakai Rapid Test Virus Corona, Ini Daftarnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved