Wabah Virus Corona
Kisah Pasangan di Lumajang Tunda Prewedding, Akad & Resepsi Demi Lindungi Tamu Undangan dari Corona
Virus Corona Disease (COVID-19) membuat Mega Damaiyanti dan Irwan Sugiantoro harus menunda prewedding, akad nikah dan resepsi pernikahannya.
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Permasalahan pademi virus corona atau covid-19 di seluruh dunia kini membuat setiap warga negara harus lebih waspada.
Beberapa acara yang seharusnya diselenggarakan baik kegiatan besar maupun kecil terpaksa ditunda bahkan sampai dibatalkan.
Termasuk acara yang bersifat pribadi seperti pernikahan, pernikahan yang seharusnya menjadi momen paling membahagiakan yang dirasakan setiap pasangan terpaksa ditunda.
• Data Provinsi Jawa Timur Sebut Pasien Positif Corona di Kabupaten Malang Bertambah 3 Orang
• Cara Bupati Malang Sanusi dan Ketua DPRD Didik Jaga Kondisi Tubuh di Tengah Wabah Corona Covid-19
• Jadwal Acara TV ANTV Trans TV RCTI SCTV GTV Indosiar MNC TV Senin 6 April 2020, Ada Film Focus
Seperti yang dialami calon pasangan di Lumajang Mega Damaiyanti (25) dan Irwan Sugiantoro (27).
Virus Corona Disease (COVID-19) membuat Mega Damaiyanti dan Irwan Sugiantoro harus menunda prewedding, akad nikah dan resepsi pernikahannya.
Mega Damaiyanti menjelaskan, keputusan menunda acara pernikahan tersebut guna mendukung pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.
"Ya meskipun kami rugi waktu, tenaga dan materil tapi kami ikhlas untuk kesehatan bersama sampai semua benar-benar aman," kata perempuan asal Lumajang saat di temui oleh TribunMadura.com di Surabaya, Senin (6/4/2020).
"Ditambah lagi, kalau semisal tetap kami memaksa menggelar pernikahan, kami takut tidak ada tamu yang datang," ungkap Mega Damaiyanti.
Mega Damaiyanti mengakui, tertundanya acara mulai dari prewedding di malang, akad di lumajang pada (14/3/2020) lalu, dan resepsi pernikahan di dua tempat bergiliran Sidoarjo dan Lumajang pada 18-19 Maret 2020 membuat dirinya merugi materil hingga 7 sampai 8 juta rupiah.
"Percuma udah bikin undangan tapi tanggal pernikahan yang tercantum tidak terpakai, saya dan suami nanti akan kembali mencetak untuk merevisi tanggalnya," ungkap Mega Damaiyanti.
Disamping itu, Mega Damaiyanti terpaksa disibukkan menginformasikan penundaan pernikahan ke 500 undangan yang telah terlanjur disebar.
"Kami kabarkan penundaan lewat media sosial pribadi mereka, dan kami juga terpaksa mendatangi beberapa rumah para tamu undangan yang tidak mempunyai media sosial atau alat komunikasi," kata Mega Damaiyanti.
• Baru Pulang dari Brazil, Warga Madura Langsung Diisolasi di RSUD Syamrabu Bangkalan
• Petugas Medis di Pamekasan Positif Covid-19, Pasien Sempat Ikut Pelatihan Haji di Surabaya
• Pasien Kedua Virus Corona di Pamekasan Sebelumnya Ikut Pelatihan Petugas Haji di Surabaya
"Rumah yang kami datangi saat itu belum zona merah di daerah lumajang, tapi sekarang Surabaya sampai Lumajang zona merah semua," imbuhnya.
Tak hanya itu, Mega juga merasa kesulitan menentukan tanggal pasti digelar kembali, pasalnya, penyebaran virus covid-19 belum diketahui sampai kapan akan berakhir.
"Hal ini pasti sangat merepotkan bagi kami nantinya, seperti menentukan tanggal pernikahan kembali, menyesuaikan jadwal fotografer, MUA, dan lain-lain," ujar Mega Damaiyanti.