Surabaya Sidoarjo Gresik Terapkan PSBB

Masyarakat Masih Nongkrong dan Keluyuran Saat Pandemi Corona Jadi Alasan Penerapan PSBB di Sidoarjo

Perkembangan penyebaran Covid-19 di Sidoarjo semakin cepat dan signifikan sementara kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat justru menurun.

Penulis: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/M TAUFIK
Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menyebut masyarakat kurang disiplin jadi alasan penerapan PSBB di Sidoarjo. 

Disebutnya, diusahakan penerapan PSBB tidak sampai mengakibatkan perekonomian di Sidoarjo ambruk.

Satu Warga Kabupaten Nganjuk Dinyatakan Positif Corona Setelah Tertular Orang Tua

Bupati Jember Kembali Perpanjang Masa Belajar di Rumah hingga 1 Juni 2020, Ini Keputusan Terbaru

Kabupaten Malang Paling Banyak Realokasi APBD untuk Covid-19, SPP Gratis Sekolah Susah Terealisasi

Dalam pembahasan nanti, juga bakal diputuskan bagaimana teknis penerapan PSBB di Sidoarjo.

Yang jelas, untuk memotong mata rantai penyebaran Covid-19, semua kegiatan yang sifatnya melibatkan banyak orang harus ditiadakan, utamanya kegiatan yang tidak terlalu penting.

Dan tentu, bakal ada sanksi bagi masyarakat yang tidak mengindahkan aturan tersebut. Supaya warga tidak bandel seperti selama ini.

Banyak yang enggan menerapkan social distancing, padahal itu cara paling ampuh menekan penyebaran korona.

Tentang beberapa aktivitas masyarakat lain juga akan dirumuskan.

Seperti Pasar, jika memang tidak ditutup, harus ada system dan teknis khusus selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Demikian halnya kegiatan-kegiatan masyarakat lain, bakal dibahas bersama sejumlah pihak di Kabupaten Sidoarjo, Senin (20/4/2020).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved