Ramadan 2020

Bacaan Bilal Salat Tarawih Ramadan, Disertai Bacaan Latin dan Juga Arti, Bisa untuk Salat di Rumah

Bacaan bilal salat Tarawih bulan Ramadan yang dilengkapi tulisan latin mudah dibaca, beserta artinya

Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/SUGIHARTO
Sejumlah jamaah melaksanakan salat tarawih di Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya, Kamis (23/4/2020). 

TRIBUNMADURA.COM - Bacaan bilal salat Tarawih saat di rumah pada Ramadan 2020.

Salat Tarawih di rumah dianjurkan oleh pemerintah karena Indonesia bahkan dunia sedang menghadapi wabah virus corona.

Bacaan bilal biasanya digunakan sebagai penanda bilangan dalam salat Tarawih.

Selain itu, juga berisi doa dan pujian.

Informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com ( TribunMadura.com network ), bacaan bilal bukan hanya sekadar doa, tapi juga penanda waktu jeda antar rakaat di salat tarawih.

Pria Malang Positif Covid-19 Kabur Naik Bus saat Dijemput Petugas, Begini Nasibnya ketika Ditemukan

Download Lagu MP3 Aisyah Istri Rasulullah - Syakir Daulay (Cover), Ada Cover dari Artis Lainnya

Jumlah rakaat salat tarawih cukup menguras tenaga, untuk itulah bacaan bilal menjadi momentum istirahat sebentar selepas salam dan sebelum melanjutkan rakaat.

Melansir nu.or.id, Hal ini juga selaras dengan tarawih yang berarti beberapa istirahat, karena jumlah rakaat yang cukup banyak.

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan:

وسميت تراويح؛ لأنهم لطول قيامهم كانوا يستريحون بعد كل تسليمتين

“Dan disebut tarawih, karena mereka beristirahat setiap dua kali salam, sebab lamanya berdiri. Mereka beristirahat setelah tiap dua salam (empat rakaat),” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 2, hal. 241).

Kedua, penanda hitungan rakaat yang telah dicapai jamaah salat tarawih.

Melalui shalawat dan taradhdhi imam dan makmum akan lebih mudah mengingat jumlah rakaat yang sudah ditunaikan, menghindarkan dari kesibukan menghitung, sehingga menambah kekhusyukan beribadah.

Sejumlah ulama menyatakan bahwa praktik tersebut adalah tradisi yang bagus.

Di dalamnya tak mengandung unsur hal-hal yang bertentangan dengan syariat, seperti mengubah tata laksana salat sebagaimana mestinya.

Di samping berisi doa dan penghormatan kepada orang-orang mulia, secara bersamaan shalawat dan taradhdhi itu juga dilaksanakan dengan motif positif dan di luar prosesi rukun-rukun salat.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved