Ramadan 2020
Jadwal Buka Puasa Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep Hari Ini, 3 Mei 2020, Ada Bacaan Bilal
Simak jadwal buka puasa untuk Wilayah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep hari ini, Minggu 3 Mei 2020.
TRIBUNMADURA.COM - Simak jadwal buka puasa untuk Wilayah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep hari ini, Minggu 3 Mei 2020 atau 10 Ramadan 1441 HH.
Hari ini, bulan ramadhan 1441 H akan memasuki hari ke-10 yang artinya akan semakin dekat dengan hari Nuzulul Quran
Peristiwa Nuzulul Quran merupakan peristiwa diturunkannya Al Quran pada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur
Nuzulul Quran diperingati pada setiap tanggal 17 bulan Ramadhan
Memasuki hari kesepuluh, umat muslim masih harus tetap menjaga diri dari pandemi Covid-19 atau virus corona yang menyebar di Indonesia
• 1 Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya Pulang Kampung, Langsung Dirawat di RSUD Nganjuk
• Esensi Puasa Ramadan Menurut Wagub Emil: Tetap Produktif Sembari Menahan Lapar dan Menjaga Sikap
• Fadil Imran Jabat Kapolda Baru, Tokoh Madura: Fadil Bisa Menjadikan Jawa Timur Lebih Kondusif
Seperti yang telah diketahui, virus corona di Indonesia telah menyentuh angka 10 ribu pada hari ini
Setiap wilayah seluruh Indonesia, memiliki masing-masing jadwal imsak sebagai pengingat sahur dan jadwal buka puasa sebagai pengingat berbuka.
TribunMadura.com pun menyediakan informasi jadwal imsak dan berbuka puasa setiap hari hingga akhir Ramadan berdasarkan situs jadwalsholat.org.
Berikut jadwal waktu buka puasa Minggu 3 Mei 2020 dan waktu imsak Senin 4 Mei 2020 di wilayah Madura yang meliputi Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep.
1. Jadwal waktu buka puasa Minggu 3 Mei 2020 dan Imsak Senin 4 Mei 2020 di Kabupaten Bangkalan
Jadwal waktu buka puasa dan maghrib pukul 17.23 WIB
Jadwal waktu imsak pada pukul 04.02 WIB
2. Jadwal waktu buka puasa Minggu 3 Mei 2020 dan Imsak Senin 4 Mei 2020 di Kabupaten Sampang
Jadwal waktu buka puasa dan maghrib pukul 17.21 WIB
Jadwal waktu imsak pada pukul 04.01 WIB
3. Jadwal waktu buka puasa Minggu 3 Mei 2020 dan Imsak Senin 4 Mei 2020 di Kabupaten Pamekasan
Jadwal waktu buka puasa dan maghrib pukul 17.20 WIB
Jadwal waktu imsak pada pukul 04.00 WIB
4. Jadwal waktu buka puasa Minggu 3 Mei 2020 dan Imsak Senin 4 Mei 2020 di Kabupaten Sumenep
Jadwal waktu buka puasa dan maghrib pukul 17.19 WIB
Jadwal waktu imsak pada pukul 03.58 WIB
Bacaan Doa Berbuka Puasa
Dalam keterangan hadis ada dua doa buka puasa yang masyhur di kalangan masyarakat umum seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel "Doa Buka Puasa Lengkap dengan Latin dan Artinya serta Tata Cara Berbuka Puasa Rasullah SAW"
Ilustrasi Ramadan 1441 Hijriah (via Tribun Jakarta)
Doa buka puasa pertama adalah dari hadis Rasulullah yang diriwiyatkan dari Abu Dawud.
Bunyi doanya seperti ini:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Dzahaba ddhoma'u wabtallatil uruqu watsabbatil ajru insya Allah
Artinya: Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.
Sementara Doa buka puasa kedua berasal dari hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim yang bunyinya:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: "Ya Allah karanaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."
Itulah tentang doa buka puasa Ramadan sesuai dengan apa yang pernah dicontohkan Rasulullah, diriwayatkan oleh para sahabat dan ahli hadist lalu menjadi masyhur di tengah masyarakat.
Bacaan Bilal Salat Tarawih, dapat dilafalkan saat Tarawih di Rumah
Shalat Tarawih sendiri di rumah dianjurkan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).
Saat salat Tarawih, biasanya ada bacaan bilal yang dijawab oleh jamaah.
Bacaan bilal ini membuat jamaah saling sahut.
Bacaan bilal saat sholat tarawih tersebut merupakan sholawat.
Ramadan 1441 H kali ini cukup berbeda.
Pemerintah menganjurkan masyarakat salat Tarawih di rumah demi mencegah penyebaran virus corona.
Maka itu banyak masyarakat yang memilih menggelar salat Tarawih berjamaah denngan keluarga di rumah.
Meski salat Tarawih di rumah, tetap saja mesti ada bilal.
Bilal biasanya ditunjuk secara resmi oleh penyelenggara Masjid, atau terkadang bersifat volunteer (sukarelawan).
Bilal berfungsi sebagai pembantu Imam dalam memberi komando untuk mendisiplinkan jama’ah lewat serangkaian kalimah thabiyah dan doa-doa.
Meski begitu, antara satu Bilal dengan Bilal yang lain bisa berbeda teks/bacaan.
Ini disebabkan karena tidak adanya standar baku yang musti dibaca oleh seorang bilal.
Pola susunan itu bisa berbeda-beda di masyarakat, dan tak menjadi soal selama tidak ada kandungan yang bertentangan dengan syariat.
Berikut bacaan bila salat Tarawih lengkap dengan jawaban yang mesti dibaca jamaah di rumah.
Bacaan Bilal
Dalam salat Tarawih, khusus jika dilakukan secara berjamaah, sebaiknya ditunjuk seseorang yang bertugas mamandu pembacaan shalawat yang mengiringi salat Tarawih.
Orang yang bertugas memandu pembacaan shalawat ini di sebut bilal.
Shalat Tarawih (Surya.co.id)
Berikut tuntunan pelaksanaan salat Tarawih seperti dilansir PanduanShalat.com:
1) Sebelum shalat dimulai bilal mengucapkan:
صلا ةالترا ويح اجركم الله
SHALAATAT TARAAWIIH AAJARAKUMULLAH.
Terjemahannya, “Mari kita laksanakan salat Tarawih, semoga Allah memberikan ganjaran kepada kamu semua”.
Jamaah menjawab:
لااله الا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم
LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAHI SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WA SALLAMA.
Terjemahannya, “Tak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, semoga rahmat Allah dan kesejahteraan terlimp[ah kepadanya.”
Bilal mengucapkan lagi:
اللهم صل على محمد وعلى ال محمد
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD.
Terjemahannya, ”Wahai Allah ! Berilah Rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.”
Jamaah menjawab:
اللهم صل وسلم عليه
ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM ‘ALAIHI.
Terjemahannya, “Wahai Allah ! Berilah rahmat dan kesejahteraan kepadanya.”
Kemudian melaksanakan Shalat Tarawih 2 rakaat pertama.
2) Bila mengucapkan:
فضلا من الله ونعمة
FADHLAN MINALLAAHI WA NI’MAH.
Terjemahannya, “Kemurahan dan kenikmatan dari Allah.”
Jamaah menjawab:
ومغفرة ورحمة , يا تواب يا واسع المغفرة يا ارحم الراحمين
WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
Terjemahannya, "Egitu pula ampunan dan rahmat. Wahai Yang Maha Menerima taubat, Wahai Yang Maha Luas ampunan-Nya, Wahai Yang Paling Penyayang di antara para penyayang.”
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat kedua.
3) Bilal mengucapkan:
اللهم صل على محمد وعلى ال محمد
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD.
Jamaah menjawab:
اللهم صل وسلم عليه
ALLAHUMMA SHALLI WA SALLIM ‘ALAIH.
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat ketiga.
4) Bilal mengucapkan :
فضلا من الله ونعمة
FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.
ومغفرة ورحمة , يا تواب يا واسع المغفرة يا ارحم الراحمين
WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat keempat.
5) Bilal mengucapkan:
الخليفة الاولى امير المؤ منين سيد نا ابو بكر الصد يق
AL – KHALIFATUL UULA AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRINISH SHIDDIIQ.
“Khalifah Pertama Amirulmu’minin Penghulu Kita, Abu Bakar Shiddiq.”
Jamaah menjawab:
رضي الله عنه
RADHIYALLAAHU ‘ANH.
“Semoga Allah meridhainya.”
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat kelima.
6) Bilal mengucapkan:
فضلا من الله و نعمة
FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.
ومغفرة ورحمة , يا تواب يا واسع المغفرة يا ارحم الراحمين
WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat keenam
7) Bilal mengucapkan:
الخليفة الثا نية امير المؤ منين سيد نا عمر ابن الخطا ب
AL – KHALIIFATUTS TSAANIYAH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ‘UMARUBNUL KHATHTHAAB.
Terjemahannya, “Khalifah kedua Amirulmu’minin Penghulu kita, Umar bin Khatab.”
Jamaah menjawab :
رضي الله عنه
RADHIYALLAAHU ‘ANH.
“Semoga Allah meridhainya.”
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat yang ketujuh.
8) Bilal mengucapkan:
فضلا من الله ونعمة
FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.
Jamaah menjawab:
ومغفر ة ورحمة , يا تو ا ب يا واسع المغفرة يا ارحم الر حمين
WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat kedelapan.
9) Bilal mengucapkan:
الخليفة الثا لثة امير المؤ منين سيد نا عثمان ابن عفان
AL-KHALIIFATUTS TSAALITSAH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDINAA ‘UTMAANUBNU ‘AFFAAN.
“Khalifah ketiga Amirulmu’minin Penghulu kita, Usman bin Affan.”
Jamaah menjawab:
رضي الله عنه
RADHIYALLAAHU ‘ANH.
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat kesembilan.
Bilal mengucapkan:
الخليفة الرابعة امير المؤ منين سيد نا على ابن ابى طا لب
AL-KHALIIFATUR RAABI’AH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDINAA ‘ALIYYUBNU ABII THAALIB.
“Khaliffah ke-4 Amirulmu’minin Penghulu Kita, Ali Bin Abi Thalib.”
Jamaah menjawab:
رضي الله عنه
RADHIYALLAAHU ‘ANH.
Doa Kamilin
Kemudian melaksanakan salat Tarawih 2 rakaat kesepuluh.
Ilustrasi Ramadhan (Istimewa)
Setelah selesai Shalat Tarawih 20 rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa berikut ini, doa kamilin.
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Terjemahannya, “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih."
"Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.
"Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”