Virus Corona di Gresik

Sakit Tenggorokan Seusai Salat Tarawih, Remaja Gresik Mendadak Kejang, Meninggal saat ke Puskemas

Seorang pria berusia 19 tahun di Gresik kejang-kejang setelah salat tarawih. Ia meninggal saat dibawa ke Puskesmas Duduksampeyan.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/WILLY ABRAHAM
Petugas saat berbincang di Puskesmas Kecamatan Duduksampeyan, Sabtu (2/5/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Dalam sehari ada tiga pemakaman sekaligus dengan menerapkan standar Covid-19.

Satu di antaranya, seorang pria berusia 19 tahun dari Kecamatan Duduksampeyan.

Diketahui, pria itu berinisial AHR.

Pria asal Kecamatan Duduksampeyan itu mengeluh sakit tenggorokan dan leher setelah Salat Tarawih.

Kemudian dia kejang-kejang dan dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Duduksampeyan.

Setibanya di sana, dia didampingi ayah dan kakaknya.

Update Virus Corona di Jatim Minggu 3 Mei 2020, Kasus Positif Covid-19 Jadi 1.037, Sembuh 171 Orang

Jadwal Acara TV ANTV Trans TV RCTI SCTV GTV Indosiar MNC TV Minggu 3 Mei 2020, Ada Film S.W.A.T

BREAKING NEWS - Puluhan Pemuda Terjaring Razia Jam Malam PSBB Sidoarjo, Langsung Jalani Rapid Test

Tetapi kondisinya memburuk hingga menghembuskan napas terakhir berapa jam kemudian.

Lalu, dibawa menuju RSUD Ibnu Sina untuk melakukan visum dan memeriksa sampel cairan tubuh untuk mencari tahu kematian korban apakah terkait dengan virus corona atau Covid-19.

"Yang di Duduksampeyan, infonya orang ini habis salat tarawih merasa badannya tidak enak dibawa ke puskesmas. Di puskesmas sudah meninggal, dimakamkan sesuai protokol Covid-19," ujar Ketua Gugus Tugas percepatan dan penanganan Covid-19, Nadlif kepada TribunJatim.com, Sabtu (2/5/2020).

Jasad korban dimakamkan di TPU Desa Setrohadi, Kecamatan Duduksampeyan dini hari.

Pemakaman dengan standar Covid-19 juga terjadi di Kecamatan Ujungpangkah.

Pasien yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) ini seorang wanita berusia 56 tahun.

Dengan riwayat penyakib bawaan seperti sakit paru-paru.

Belum genap sehari berada di rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.

"Yang di Ujung Pangkah pasien PDP," ucapnya.

Gedung Bhara Dhaksa Disemprot Disinfektan Setelah Dijadikan Lokasi Rapid Test Corona Warga Surabaya

Penerapan Hukuman Pidana Jadi Langkah Terakhir Polisi bagi Warga yang Langgar Aturan PSBB Surabaya

Rapid Test 82 Pelanggar Jam Malam PSBB Surabaya, 5 Terindikasi Positif Covid-19, Dibawa ke RS Menur

Informasi yang dihimpun, ada satu orang dimakamkan dengan standar Covid-19 di Kecamatan Menganti.

Pasien tersebut adalah seorang laki-laki berusia 60 tahun. Memiliki riwayat penyakit diabetes dan sesak napas.

Belum genap satu hari dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, warga Desa Sidojangkung meninggal dunia dan dimakamkan pada Jumat (1/5/2020) pukul 06.30.

"Menganti saya belum tahu infonya," pungkasnya.

Sementara itu, juru bicara satgas percepatan dan penanganan Covid-19, drg Saifudin Ghozali menyebut ada kecurigaan Covid-19 pada pria berusia 19 tahun asal Kecamatan Duduksampeyan.

"Ada kecurigaan, pemakaman langsung standar Covid-19. Kalau yang dengan kematian meski hanya curiga semua akan kita tracing. Kontak eratnya pasti kita rapid test semua. Dan yang reaktif rapid test akan kita tes swab, Dari dari awal kita sudah melakukan itu," pungkasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved