PSBB di Surabaya
Petugas Temukan 1 Pengendara asal Tulungagung Masuk Surabaya, Bawa Surat Rapid Test Positif Covid-19
Petugas gabungan di check point Bundaran Waru, Gayungan, Surabaya mendapati seorang pria yang mengantongi hasil rapid test reaktif virus corona.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Luhur Pambudi
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Petugas gabungan di check point Bundaran Waru, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya mendapati seorang pria yang mengantongi hasil rapid test reaktif virus corona ( Covid-19 ), Rabu (6/5/2020) pagi.
Pria berusia 37 tahun itu berusaha masuk ke wilayah Kota Surabaya dari Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Berdasarkan pantauan TribunMadura.com, pria tersebut nekat melintas dengan menggunakan kendaraan sepeda motor di hari kesembilan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Kota Surabaya.
Pengendara itu kini diamankan di sebuah tenda posko dan diawasi oleh petugas gabungan.
• Bersiap Pulang ke Rumah, Ini Kondisi 3 Pasien Corona yang Dirawat di RSUD Dr Sosodoro Djatikoesoemo
• Maksimalkan PSBB di Jawa Timur, Perjalanan 18 KA Lokal yang Melintas di Daop 7 Madiun Dibatalkan
• Dinaikkan Bus, Pendatang dari Pelabuhan Banyuwangi Langsung Dikarantina ke GOR Tawangalun

Petugas medis Pemkot Surabaya dr Farah Sari menuturkan, pria itu memperoleh hasil rapid test dari laboratorium kesehatan yang bekerjasama dengan perusahaan tempatnya bekerja di Kabupaten Tulungagung.
"Aslinya dia mau masuk Surabaya. Tapi KTP Tulungagung, ternyata dia bawa surat dari Tulungagung rapidnya positif," katanya pada awak media di lokasi.
Pria itu sengaja datang ke Kota Surabaya dengan maksud melakukan tahapan lanjutan pemeriksaan kesehatan yakni swab test di sebuah rumah sakit swasta di Kota Surabaya.
"Itu kan belum tentu hasil swab nya positif. Ternyata dari pihak perusahaan dikirim ke RS Siloam sini, untuk dilakukan Swab," jelasnya.
dr Farah Sari mengaku masih belum mengizinkan pengendara tersebut melanjutkan perjalanannya.
Selain karena Kota Surabaya masih melangsungkan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ).
• Pengakuan Asisten Didi Kempot, Jasmani: Sebelum ke Rumah Sakit Didi sempat Ucapkan Allahu Akbar
• Pesan Kepala Dinkes Mojokerto Dokter Sujatmiko Seusai Sembuh dari Covid-19: Wajib Pakai Masker
• Dirawat 2 Jam, Penjual Gorengan Berstatus PDP Covid-19 Meninggal di RSUD Dr Koesma Tuban
Ditakutkan, pengendara tersebut menulari orang lain yang berdekatan dengannya.
"Mungkin ini miskomunikasi. Karena kan Surabaya sudah tahu Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ), tidak bisa semudah masuk ke wilayah Surabaya," tuturnya.
dr Farah Sari mengaku masih berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, untuk menindaklanjuti adanya temuan pengendara yang reaktif Covid-19.
"Sehingga disini Dinkes Jatim dan Dinkes Surabaya masih koordinasi, apakah bisa masuk," pungkasnya.