Virus Corona di Surabaya

Ada 16 Klaster Penyebaran Virus Corona di Surabaya, Ini Daftar Klasifikasi Sebaran Kasus Covid-19

Kasus terkonfirmasi virus corona atau Covid-19 di Kota Surabaya ada sebanyak 708 pasien hngga Minggu (10/5/2020).

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ACHMAD ZAIMUL HAQ
Patung Suroboyo, di Kenjeran, Kota Surabaya, Selasa (7/5/2019) - Ada 16 Klaster Penyebaran Virus Corona di Surabaya, Ini Daftar Klasifikasi Sebaran Kasus Covid-19 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kota Surabaya menjadi wilayah terbesar kasus terkonfirmasi virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur.

Hingga Minggu (10/5/2020), kasus virus corona di Kota Surabaya ada sebanyak 708 pasien.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengumumkan, ada 16 klaster yang berhasil didata Pemkot Surabaya bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya. 

Satu Keluarga di Nangkaan Bondowoso Positif Virus Corona, Jadi Klaster Tersendiri Kasus Covid-19

Cara Risma Bujuk Pasien Covid-19 di Surabaya Agar Mau Dirawat di RS, Kami Mendorong yang Lain

Ada 52 Klaster Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, Tenaga Kesehatan Haji Indonesia Jadi yang Terbesar

Tri Rismaharini menyebut, 16 klaster itu diklasifikasi menjadi beberapa kelompok di antaranya, klaster luar negeri ada kedua, klaster area publik sebanyak sembilan.

Kemudian klaster Jakarta, dan tempat kerja berjumlah tiga.

Selanjutnya, dari klaster seminar dan pelatihan ada dua, serta klaster perkantoran berjumlah dua dan asrama.

Risma mengungkapkan, terdapat temuan warga yang positif maka belum tentu orang tersebut masuk dalam kategori klaster baru. 

Misalnya, dari klaster luar negeri, petugas bakal terus menelusuri riwayat kontak orang tersebut. 

Pemkot Temukan 16 Klaster Penyebaran Covid-19 di Surabaya, Risma Siap Tracing secara Menyeluruh

Bila dalam penulusuran itu didapati yang terkonfirmasi, maka hal itu bakal menjadi bagian dari klaster luar negeri. 

"Ada enam belas klaster," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Minggu (10/5/2020). 

Dari klaster-klaster yang ada itu, dilakukan tracing atau pelacakan secara menyeluruh.

Hal itu agar dapat dilakukan upaya lanjutan untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19

Dalam tracing yang dilakukan itu, pola yang digunakan adalah dengan melacak satu persatu.

Tiga Jambret Ponsel di Sidoarjo Gagal Beraksi, Satu di Antaranya Tewas setelah Dihajar Massa

Pelacakan itu terkait riwayat pernah kemana dan bertemu siapa saja. Pola semacam itu terus dilakukan hingga saat ini. 

Dari pelacakan yang dilakukan, terdapat sekitar 4818 orang dalam risiko.

Dari jumlah itu, kemudian ada yang berstatus ODP, PDP, OTG serta konfirmasi positif Covid-19

Semua itu bergantung salah satunya dari gejala yang muncul.

Komplotan Maling Surabaya Babak Belur Dihajar Massa, Ketahuan saat Hendak Mencuri Kabel di Sidoarjo

Dari hasil yang dimuat di laman lawancovid-19.surabaya. go.id, sebanyak 2958 ODP, 1540 PDP, 971 OTG dan 667 positif. 

Dari ODP yang sembuh berjumlah 2918 sedangkan yang sembuh dari positif berjumlah 100 orang.

Hal itu berdasarkan data per 9 Mei 2020. 

"Kalau ada gejala berat dia masuk PDP, kalau ada gejala ringan dia masuk ODP, kalau gak ada gejala dia masuk OTG. Ini ditelusuri," ungkap Risma. 

Kerumunan Anak Muda di Kafe dan Warung Kopi Dihentikan Paksa, Langgar Aturan Penerapan Jam Malam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved