Virus Corona di Mojokerto

Proses Pemulasaran Jenazah PDP di Rumah Sakit Mojokerto ini Diduga Dikenai Biaya hingga Rp 3 Juta

Keluarga pasien dimintai biaya pemulasaran jenazah PDP oleh oknum RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Tanda bukti penerimaan biaya pemulasaran jenazah PDP yang diminta oleh oknum petugas RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. 

TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Warga Kota Mojokerto diresahkan dengan sebuah unggahan dalam media sosial Facebook belakangan ini.

Dalam unggahan itu disebutkan bahwa keluarga pasien dibebankan biaya pemulasaran jenazah PDP di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo.

Tidak tanggung-tanggung biaya pemulasaran jenazah PDP yang dibebankan yaitu senilai Rp 3 juta.

Pasien Virus Corona RSUD Dr Soetomo Ngamuk, Aniaya Pasien Lain di Ruang Isolasi Diduga Karena Stres

Puluhan Jemaah Salat Jumat di Masjid Jamik Sumenep Dirapid Test, Ketua Takmir Akui Tersinggung

Polda Jatim Sebut Video Viral Habib Umar Abdullah Assegaf dan Satpol PP Didompleng Pihak Ketiga

Diduga, pungutan biaya pemulasaran itu dilakukan oknum di  RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo.

"keluarga pasien PDP Covid19 di mintai 3 juta oleh petugas kamar jenazah di RSUD Dr Wahidin Sudirohusodo Mojokerto sebagai biaya pemulasaraan jenazah pasien.

kalau tidak ada uang jenazah tidak akan bisa di makamkan', Jumat (22/5/2020)," tulis akun tersebut.

Dalam tayangan video berdurasi 4.10 menit, tampak seorang pria meluapkan kekesalannya pada petugas rumah sakit mengenai pungutan biaya pemulasaran jenazah PDP.

Pria mengenakan kaus lengan panjang warna oranye itu tetap bersikukuh meminta kwitansi bukti pembayaran senilai Rp 3 juta.

Tidak Banyak Warga Pamekasan Toron Jelang Hari Raya Idul Fitri 2020 pada Masa Pandemi Covid-19

"Ini pasien dinyatakan PDP bukan dari keluarga tapi dinyatakan oleh pihak rumah sakit, dinas kesehatan oleh petugas medis," kata dia dalam video tersebut.

"Kalau jenazah biasa kita yang bayar ambulans tidak apa-apa mau Rp 200 ribu atau Rp 300 ribu kami siap," ungkapnya.

Tak pelak, kejadian ini memicu berdebatan lantaran berulang kali dia meminta kwitansi pembayaran namun tidak kunjung diberikan.

Setelah itu, petugas rumah sakit menulis pada buku keterangan terkait pembayaran sembari mengambil uang tunai di atas meja.

"Kita sudah terkena beban sosial di rumah, jangan menyusahkan orang susah mas," ujarnya pada oknum petugas rumah sakit.

"Rumah sakit dr Wahidin Sudiro Husodo, bu wali kota tolong diperhatikan," tambah dia.

Spoiler Episode Spesial Drama Korea The World of the Married, Ada Pengakuan Pemeran di Balik Layar

Oknum petugas rumah sakit kemudian memberikan kwitansi berupa kertas tanpa materai.

Dalam kertas itu bertuliskan penerimaan uang untuk biaya peti mati, kantong jenazah dan pemakaman senilai Rp.3 juta.

"Pokoknya kita minta tanda bukti," celetuknya.

Informasinya, pasien PDP yang meninggal di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo berasal dari Kabupaten Mojokerto.

Sampai berita ini ditulis, Direktur RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dr Sugeng Mulyadi belum memberikan keterangan terkait kejadian ini. (don/ Mohammad Romadoni).

Ending Drama Korea The World of the Married, Yeo Da Kyung Didekati Pria Tampan setelah Cerai

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved