Idul Fitri 2020
Tidak Banyak Warga Pamekasan Toron Jelang Hari Raya Idul Fitri 2020 pada Masa Pandemi Covid-19
Warga Kabupaten Pamekasan Madura yang Toron atau mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini diprediksi menurun.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H tinggal menghitung hari.
Biasanya, dua hari jelang Hari Raya Idul Fitri ini, warga Madura banyak yang melakukan tradisi Toron atau mudik.
Namun, tahun ini, warga Kabupaten Pamekasan Madura yang Toron diprediksi sangat sedikit.
• Pasien Virus Corona RSUD Dr Soetomo Ngamuk, Aniaya Pasien Lain di Ruang Isolasi Diduga Karena Stres
• Puluhan Jemaah Salat Jumat di Masjid Jamik Sumenep Dirapid Test, Ketua Takmir Akui Tersinggung
• Spoiler Episode Spesial Drama Korea The World of the Married, Ada Pengakuan Pemeran di Balik Layar
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan, berdasar pemantauan dari tim Gugus Tugas Covid-19 dan Dishub setempat, arus volume kendaraan berplat nomor luar kota yang masuk ke Pamekasan sangat sedikit.
Kondisi itu, kata dia, menandakan banyak perantau atau pekerja asal Kabupaten Pamekasan yang bekerja di luar Madura tidak melakukan tradisi Toron.
Baddrut Tamam mengaku senang sekaligus mengapresiasi minimnya warga Kabupaten Pamekasan yang mudik.
Sebab para perantau yang bekerja di luar Madura tidak melakukan tradisi Toron pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
• Polda Jatim Sebut Video Viral Habib Umar Abdullah Assegaf dan Satpol PP Didompleng Pihak Ketiga
"Kami sangat senang, karena volume kendaraan pemudik yang pulang kampung ke Pamekasan sangat sedikit," kata Baddrut Tamam kepada TribunMadura.com, Jumat (22/5/2020).
Baddrut Tamam menjelaskan, saat ini, penyebaran virus corona semakin memuncak.
Ia meminta masyarakat agar menahan diri untuk mudik pada masa pandemi virus corona.
"Bila dibandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri tahun lalu, jumlah volume arus kendaraan yang masuk ke Pamekasan sangat jauh persentasenya," ujarnya.
"Biasanya masa-masa sekarang ini kalau misal tidak ada wabah virus corona," kata dia.
• 52 Calon Jemaah Haji Asal Sumenep Gagal Berangkat Haji 2020, Tidak Melunasi Biaya Perjalanan Haji
"Mungkin sudah mulai banyak perantau dan pekerja yang Toron atau mudik. Tapi sekarang sangat sedikit sekali," ungkapnya.
Politisi Partai PKB itu juga berharap, para perantau yang berencana Toron ke daerah asalnya agar menahan keinginannya dulu sembari menunggu wabah virus corona berakhir.
Ia menyarankan, bila kangen ke keluarganya bisa berkomunikasi melalui via telepon atau video call.