Berita Jember
6000 Warga Jember Jalani Rapid Test, Orang yang Hasil Tesnya Reaktif Diminta Isolasi di Rumah Sakit
Sebanyak 6.000 warga Kabupaten Jember telah mengikuti rapid test untuk mendeteksi dini penyebaran virus corona.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jember telah melakukan menggelar rapid test kepada sekitar 6.000 orang warga Kabupaten Jember.
Menurut Kepala Diskominfo Jember, Gatot Triyono, rapid test itu dilakukan untuk petugas lapangan.
"Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember memang melakukan rapid test, sudah berjalan sejak beberapa hari lalu," ujar Gatot, Selasa (26/5/2020).
• Pria Trenggalek Dibakar Hidup-Hidup Sekelompok Remaja usai Lebaran, Begini Keadaan Korbannya
• Satu Pasien Virus Corona di Jember Sembuh, Sebelumnya Tertular Covid-19 dari Klaster Sukolilo
• Ibu Rumah Tangga asal Kabupaten Jember Terpapar Virus Corona, Padahal Tak Punya Riwayat Bepergian
"Sampai hari ini sudah antara 5.000 - 6.000 tes rapid dilakukan kepada petugas lapangan," sambung dia.
Petugas lapangan yang dimaksud seperti petugas di pos pemeriksaan di pintu masuk Jember, petugas kesehatan di Puskesmas, polisi dan TNI, juga petugas Dinas Perhubungan.
Petugas pelayanan publik seperti di kelurahan, kecamatan, juga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga ikut rapid test.
Selain itu, kata Gatot, warga yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif juga menjalani rapid test, seperti sejumlah warga di Perumahan Mastrip Kecamatan Sumbersari.
"Sekarang masih ada sekitar 13 ribu alat rapid test yang masih tersisa, dan akan terus dipakai," imbuh Gatot.
Pada Selasa (26/5/2020), petugas Dinas Kominfo dan puluhan wartawan juga ikut uji cepat di Aula Kantor Dinas Kominfo Jember.
Selanjutnya, imbuh Gatot, pedagang di sejumlah pasar tradisional milik Pemkab Jember juga akan diikutkan dalam uji cepat tersebut.
"Karena mereka kerap bertemu dan bersinggungan dengan banyak orang," ucap dia.
"Saat ini sedang kami data, mumpung pasar masih tutup. Nantinya akan rapid test, juga penataan teknis berjualan," tegas Gatot.
Hasil dari uji cepat itu adalah reaktif dan non-reaktif.
Bagi mereka yang hasil pemeriksaan uji cepat menunjukkan reaktif, maka Tim Gugus Tugas meminta mereka menjalani isolasi di rumah sakit.