Berita Jember

Pembuat Mercon Tewas Akibat Mercon Buatannya Sendiri di Jember, Berawal dari Komplain Pembeli

Seorang meninggal dunia dan dua orang terluka akibat ledakan petasan (mercon) di Dusun Wringin Lawang Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah, Jember

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Aqwamit Torik
Istimewa
Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono didampingi Kapolsek Jenggawah AKP Sunarto ketika mendatangi lokasi meledaknya petasan di Desa Wonojati, Jenggawah, Rabu (27/5/2020) 

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Pembuat mercon tewas, setelah mercon buatannya meledak.

Mulanya dua remaja yang membeli mercon dari korban komplain.

Mereka komplain karena mercon yang dibeli tak bisa meledak.

Ternyata, saat diperbaiki, mercon tersebut malah meledak dan menewaskan sang pembuat.

Seorang meninggal dunia dan dua orang terluka akibat ledakan petasan (mercon) di Dusun Wringin Lawang Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah, Jember, Rabu (27/5/2020).

Warga yang meninggal dunia bernama Sukarto (55), warga setempat.

Harga iPhone Update di Akhir Mei 2020, Harga Murah dari iPhone 7 Plus dan Spesifikasi iPhone Lainnya

Dua Mayat yang Ditemukan Warga di Sungai Tambelangan Sampang Merupakan Jenazah Ibu dan Anak

Sedangkan yang terluka adalah dua orang anak-anak.

Sukarto merupakan pembuat petasan.

Petasan yang dibuatnya meledak hingga melukai dirinya dan membuatnya tewas.

Kapolsek Jenggawah AKP Sunarto membenarkan peristiwa tersebut.

"Memang benar telah terjadi ledakan petasan atau mercon di Dusun Wringin Lawang Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah.

Kami mendapatkan informasi lebih dari pukul 11.00 Wib tadi, dan kami segera meluncur ke lokasi.

Setelah sampai di TKP (tempat kejadian perkara), ada sisa ledakan petasan.

Dan di situ, ada satu orang meninggal dunia.

Dua orang terluka, satu terluka ringan, dan satu cukup berat," ujar Sunarto kepada Surya.

Peristiwa itu bermula dari kedatangan dua orang anak bernisial SR (15) dan RF (15).

Kedua anak tersebut adalah pembeli petasan yang dibuat Sukarto.

Ceritanya, sebelum hari H Lebaran kedua bocah itu membeli dua buah petasan seharga Rp 25.000 kepada Sukarto.

Petasan itu berukuran panjang antara 20 - 25 Cm, dan berdiameter 10 - 15 Cm.

Gubernur Khofifah Minta Warga Jawa Timur Sementara Waktu Tak Kembali ke Jakarta, Mohon Bersabar

Kasus Pria Trenggalek Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Berhasil Menangkap Tiga Pelaku, Dua Masih DPO

"Petasan disulut ketika hari Lebaran.

Ternyata ada satu yang tidak bisa meledak," tutur Sunarto.

Karena ada satu petasan yang tidak meledak, kedua remaja itu datang lagi hendak komplain kepada sang pembuat.

"Datang untuk semacam komplain, kok petasannya tidak bisa meledak," lanjutnya.

Dari penuturan satu saksi, remaja yang terluka ringan, Sukarto kemudian memperbaiki petasan yang tidak bisa meledak itu.

Sukarto mengebor sekitar sumbu.

Dia memakai bor listrik.

Tiba-tiba terjadi ledakan cukup keras di area dapur berukuran 2 x 3 meter itu.

Ledakan itu menyebabkan asap tebal.

Rupanya petasan yang meledak adalah petasan yang sedang diperbaiki oleh Sukarto.

Sukarto tewas seketika terkena ledakan petasan.

Dua orang remaja itu mengalami luka.

Satu orang terluka ringan sehingga bisa dimintai keterangan. Dan satu orang terluka cukup berat, sehingga masih dirawat secara intensif di RSUD Balung.

"Ketika kami tiba di TKP, jenasah sudah pindah lokasi.

Sepertinya sudah digotong oleh warga sekitar. Kami hanya menemukan sisa petasan di dapur tersebut," imbuh Sunarto.

Meskipun petasan itu meledak, dapur rumah sang pembuat tidak sampai rusak.

"Tidak ada bangunan yang rusak," pungkas kapolsek.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved