VIDEO Klarifikasi Fizi Minta Maaf, Setelah Ucapannya Lukai Hati Upin dan Ipin dan Trending Twitter

TRIBUNMADURA.COM - Kawan dari Upin dan Ipin, Fizi memberikan klarifikasi dan permintaan maafnya.

Video tersebut diunggah oleh Les' Copaque Production di kanal Youtube mereka.

Unggahan permintaan Fizi itu tentu menuai beragam respon.

Diketahui, pernyataan Fizi telah melukai hati Upin dan Ipin, bahkan ucapan dari Fizi trending di Twitter.

Les' Copaque Production yang memproduksi serial kartun Malaysia Upin & Ipin unggah video permintaan Maaf Fizi, Selasa (2/6/2020).

Video permintaan maaf itu diunggah di kanal Youtube Les' Copaque Production menyusul hebohnya pernyataan karakter Fizi yang melukai karakter Upin & Ipin.

• Wanita Tukang Pijat di Kota Batu Positif Virus Corona, Padahal sudah 3 Bulan Tak Terima Tamu

• Viral di Facebook Kisah Pilu Wanita di Balik Foto Prewedding Sendiri, Usai Calon Suami Selingkuh

• Gambar-Gambar Hasil Menghibur Diri, Mungkin Jadi Inspirasi di Tengah Pandemi, ada yang Jadi Favorit?

Adegan tersebut memicu reaksi netizen Indonesia yang menyaksikan serial tersebut saat tayang di MNC TV.

Nama Fizi bahkan sempat bertengger di trending topic Twitter.

Upin & Ipin menangis (Instagram upinipinofficial)
Netizen Indonesia mengecam ucapan Fizi. Tak sedikit dari mereka yang membuat meme hingga mengumpulkan tabiat buruk Fizi dalam serial anak-anak tersebut.

Viralnya Fizi di kalangan netizen Indonesia tersebut mendapat tanggapan dari pihak Les' Copaque.

Mengutip Harian Metro, Pengarah Kandungan Kreatif Les' Copaque Production Nur Naquyah Burhanudddin mengatakan peristiwa ini menunjukkan kepedulian penonton Indonesia terhadap karakter Upin & Ipin.

"Episode berjudul Syahdunya Syawal sebenarnya ditayangkan pada hari pertama Idul Fitri di saluran MNCTV.

Ini jelas menunjukkan bahwa mereka (penonton Indonesia) sangat bersemangat dan mencintai Upin & Ipin.

Karena itu, banyak yang merasa emosional ketika Fizi mengatakan bahwa surga tidak dimiliki anak yatim seperti mereka.

Bagaimanapun juga, itu bukan serangan penonton pada penerbit karena mereka menyadari itu hanya karakter.