Virus Corona di Surabaya
Risma Dorong Restoran dan Mal di Kota Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan Ketat saat New Normal
Seluruh mal dan restoran di Surabaya didorong untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan di masa new normal.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Seluruh pusat perbelanjaan dan restoran di Surabaya didorong untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan di masa new normal.
Bahkan, sejak saat ini, harus sudah mulai menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Hal itu mengemuka dalam komunikasi online antara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Rabu (10/6/2020).
"Yang harus kita lakukan adalah disiplin untuk aturan protokol kita, kalau kita mau tidak lockdown, maka kita harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Tri Rismaharini.
• Pilkada Sumenep 2020: Pembina PAN Sumenep, Minta DPP Cabut SK Dukungan ke Achmad Fauzi-Dewi Khalifah
• Jadwal Acara TV Trans TV RCTI SCTV GTV NET TV TRANS 7 Kamis 11 Juni 2020, Ada Film The Covenant
• UPDATE CORONA: Kasus Positif Covid-19 di Jatim Bertambah 304, Surabaya Jadi Penyumbang Terbanyak
Menurut Tri Rismaharini, gagasan demikian dinamakan sebagai mal tangguh.
Hal itu merupakan salah satu usulan dari kepolisian setelah Pemkot Surabaya membentuk kampung tangguh di seluruh RW.
Dalam situasi seperti ini, protokol kesehatan menjadi hal mutlak dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19, serta tetap membuat perekonomian berputar.
Tri Rismaharini mengatakan, keduanya tetap menjadi perhatian.
Sebab, lanjut Tri Rismaharini, meski pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah berhenti, namun situasi memang belum sepenuhnya aman.
Sehingga, Tri Rismaharini nantinya bakal mengatur secara lengkap protokol kesehatan yang menyasar semua sektor, termasuk pusat perbelanjaan, restoran, dan kafe.
"Kita bersama-sama harus yakin bahwa kita bisa melakukan ini, kepercayaan ini kita jaga penuh dan seluruh elemen masyarakat harus mengerti protokol kesehatan ini," tuturnya.
Salah satu protokol yang harus dilakukan di antaranya harus memastikan pengunjung yang masuk sudah memakai masker dan cuci tangan sebelum masuk.
• Driver Ojol Wanita Korban Jambret di Surabaya Positif Corona, Keluarga Sempat Tak Terima Diagnosa RS
• Rancangan Perwali untuk New Normal di Surabaya, Berlakukan Check Point hingga Sanksi Administrasi
• Pasien Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi Bertambah Satu, Punya Riwayat Bepergian ke Surabaya
Lalu, di dalam harus diatur akses jalan dengan dibuat one way atau satu arah. Kemudian, di kasir atau tempat pembayaran harus dibuat semacam pembatas yang menjadi sekat antara penjual dan pembeli.
Tri Rismaharini mengakui jika mengubah kebiasaan warga bukanlah hal mudah.
Apalagi, Pemkot Surabaya tidak bisa memantau setiap pengunjung mal atau restoran yang datang.
Namun, dia yakin jika komitmen itu dibangun oleh seluruh pihak, maka bukan tidak mungkin hal itu terjadi.
"Karena itu saya membutuhkan support dan dukungan untuk kita bisa disiplin dan menjaga protokol kita secara ketat,” tambahnya.