Virus Corona di Madiun
Jelang Tahun Ajaran Baru, 131 Kepala SD & SMP Kota Madiun Ikuti Rapid Test Covid-19, Begini Hasilnya
Mempersiapkan tahun ajaran baru, sebanyak 131 kepala SD dan SMP Negeri di Kota Madiun, mengikuti rapid test secara serentak pada Rabu (10/6/2020).
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Mempersiapkan tahun ajaran baru, sebanyak 131 kepala SD dan SMP Negeri di Kota Madiun, mengikuti rapid test secara serentak pada Rabu (10/6/2020).
Hasil rapid test, seluruh kepala sekolah dinyatakan nonreaktif.
Hal itu disampaikan Wali Kota Madiun, Maidi, saat menggelar konferensi pers di Balai Kota Madiun, Kamis (11/6/2020).
Maidi menuturkan, seluruh peserta dinyatakan nonreaktif pada tes tahap pertama.
• Guru SMP di Bojonegoro Perdaya 25 Perempuan, Minta Foto Bugil, Setubuhi Korban Jika Hasil Foto Jelek
• Penumpang KA di Kabupaten Jember Keluhkan Biaya Rapid Test Lebih Mahal dari Tiket Kereta Api
• BREAKING NEWS - Pura-pura Jadi Fotografer, Guru SMP Bojonegoro Perdaya 25 Perempuan untuk Foto Bugil
"Alhamdulillah, semua kepala sekolah di Kota Madiun setelah dilakukan rapid test hasilnya nonreaktif,’’ kata Maidi.
Dia menuturkan, rapid test terhadap kepala sekolah dilakukan sebagai bentuk persiapan penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Tujuannya, agar meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa penyelenggara pendidikan di Kota Madiun bebas virus corona atau Covid-19.
"Harapan kami, ketika sekolah mulai masuk sewaktu-waktu, maka semua guru dan kepala sekolah, harus sehat. Dia harus nonreaktif karena harus menghadapi siswa," katanya.
• Update PPDB SMA/SMK Jatim, Ini Penyebab Kesalahan Siswa hingga Tak Lolos Verifikasi Pengajuan Pin
• Isi Perwali New Normal: Kantor Pemerintahan dan Badan Usaha di Surabaya Wajib Bentuk Satgas Covid-19
• Jadwal Acara TV ANTV SCTV GTV RCTI Net TV Trans TV Jumat 12 Juni 2020, Ada Film Angels & Demonds
Maidi mengatakan, penyelenggaraan rapid test akan dilaksanakan berjenjang.
Setelah kepala sekolah, para guru yang jumlahnya ribuan orang juga akan menjalani rapid test.
Namun, untuk pelaksanaannya masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait jadwal masuk sekolah.
"Kalau sudah ada keputusan dari pusat kapan anak-anak bisa masuk sekolah, dua minggu sebelumnya akan kami rapid test para guru. Guru tidak boleh mengajar kalau belum rapid test,’’ tegasnya.
Maidi berharap, kondisi Kota Madiun yang berstatus sebagai zona kuning dengan jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 6 orang dapat terus dipertahankan.
‘’New normal bukan berarti bebas. Justru kita harus lebih waspada," pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Pemkot Madiun juga menggelar rapid test terhadap tenaga medis, pekerja media, serta anggota dewan, dengan hasil nonreaktif.