Breaking News

PKS dan PA 212 Kompak Enggan Majukan Prabowo Pada Pilpres 2024, PA 212: ada yang Susah Dilupakan

PKS dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 kompak untuk tidak mengusung Prabowo Subianto kembali dalam Pilpres 2024 nanti.

Editor: Aqwamit Torik
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto memberikan penjelasan saat debat pilpres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). 

Apalagi, kata dia, setiap orang memiliki hak untuk membangun bangsa.

"Selama memenuhi syarat monggo. Haknya Pak Prabowo dan semua tokoh terbaik negeri untuk maju. Selama niatnya membangun negeri kita dorong dan apresiasi," kata Mardani saat dihubungi, Kamis (11/6/2020).

Meski demikian, Mardani mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mencalonkan capres yang berasal dari kader sendiri.

Meski saat ini, PKS masih akan membahas siapa kader yang layak maju dalam pilpres 2024.

"PKS akan membuat keputusan melalui Majelis Syuro. Tiap partai selalu berusaha memajukan kadernya," ucapnya.

"Tahun 2024 PKS akan berusaha mengusung kadernya sendiri. Tapi PKS belum akan memutuskan dalam waktu dekat."

Tak hanya PKS yang enggan mendukung kembali Prabowo. Persaudaraan Alumni (PA) 212, kelompok-kelompok yang awalnya bergabung dalam Aksi 212 dan kemudoan lantas ikut mendukung Prabowo pada Pilpres 2019, kini juga tak mau lagi mendukung mantan menantu Presiden Soeharto itu.

Menurut Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, Prabowo sudah selesai atau finis.

Daftar Harga HP Oppo Rekomendasi di Awal Juni 2020, Mulai dari Oppo A5s Hingga Oppo Reno Series

Cara Mudah Mengecek Data Penerima Bansos Covid-19, Bisa Diakses Melalui Aplikasi atau Online

"Pilpres 2019 pengalaman sendiri bagi kami dan untuk perjuangan kami ke depan bahwa Prabowo sudah finis. Biarkan saat ini Prabowo menikmati dan menyelesaikan tugasnya sebagai Menhan," ujar Slamet, ketika dihubungi Tribunnews.com ( TribunMadura.com network ) , Kamis
(11/6/2020).

Ketimbang maju lagi sebagai capres, Slamet menilai Prabowo lebih baik menjadi seorang negarawan dan membiarkan adanya calon presiden baru dan muda untuk memimpin Indonesia.

"Cukuplah Prabowo di 2024 menjadi negarawan dengan memunculkan capres baru yang muda, karena kami yakin 2024 saatnya yang muda yang pimpin negeri. Apalagi umat punya catatan sendiri kepada Prabowo yang susah untuk dilupakan di 2019," kata dia.

Sulit Menang

Mengenai peluang Prabowo dalam Pilpres 2024, pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, memprediksi akan sulit bagi Prabowo menang dalam kontestasi tersebut.

"Ya mengagetkan juga kalau beliau (Prabowo) 2024 mau maju lagi. Tapi kalau prediksi saya sih akan sulit menang. Sulit ya, bukan nggak mungkin," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/6/2020).

Hendri kemudian membeberkan analisisnya mengapa Prabowo sulit menang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved