Virus Corona di Sumenep
DPRD Sumenep Pertanyakan Kesiapan Pemerintah Soal Penerapan Kampung Tangguh: Harus Tegas Regulasinya
Anggota DPRD Sumenep, Akis Jazuli mempertanyakan kesiapan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menerapkan kampung tangguh untuk memutus mata rantai Covid
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Anggota DPRD Sumenep, Akis Jazuli mempertanyakan kesiapan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menerapkan kampung tangguh untuk memutus mata rantai virus corona atau Covid-19.
"Bertambahnya jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumenep ini, dengan tegas saya mempertanyakan kinerja pemerintah dengan membentuk kampung tangguh dan bagaimana memutus mata rantai penyebaran virus corona ini," tanya Akis Jazuli saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Senin (22/6/2020).
Politisi muda partai NasDem ini menilai, semakin hari jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus melonjak dari sebelumnya, jumlah total sebanyak 24 orang positif terjangkit Covid-19 dari sebelumnya 18 kasus tersebut.
Kampung tangguh ini dibentuk oleh pemerintah daerah pada awal Juni 2020 dan diresmikan langsung oleh Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim dan salah satunya di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Desa Banasare, Kecamatan Rubaru.
• Terbaru, Katalog Promo Indomaret Senin 22 Juni 2020, Promo Beli 2 Gratis 1 Hingga Gratis Pulsa
• Teranyar, Harga iPhone Akhir Bulan Juni 2020, Mulai iPhone 7, iPhone 8, iPhone 11 Hingga iPhone SE
"Pemerintah dalam menerapkan desa tangguh ini jangan hanya bentuk wacana, tetapi harus terimplementasi dalam kebijakan," katanya.
Selain itu kata Akis Jazuli, metode dalam kinerja kampung tangguh ini harus dipertegas bagaimana bermitra dengan pemerintah desa atau kampung se-Kabupaten Sumenep.
"Ini harus dipertegas regulasinya bagaimana membentuk desa tangguh, dan bagaimana metode bekerja sama dengan desa. Ini harus betul-betul serius terimplememtasi kebijakannya," kritiknya.
Sehinga dalam fase new normal ini katanya, pemerintah benar - benar melakukan pendekatan pada masyarakat dengan cara meningkatkan disiplin tinggi, yang dimulai dengan pemerintah sendiro.
"Kalau sumenep corona ini terus bertambah parah, maka ini beresiko pada kondisi masyarakat, kesehatan publik. Sehingga berdampak pada perekonomian. Kami mendesak, pemerintah jangan gagal dalam fase new normal ini," katanya.
• Viral, Warga Temukan 9 Bungkusan Mirip Pocong Ditemukan Terkubur, Saat Dibuka Isinya Benda Aneh ini
• Ramalan Zodiak Cinta Senin 22 Juni 2020, Cobaan untuk Aquarius Hingga Hubungan Leo yang Hangat
• Ramalan Zodiak Senin 22 Juni 2020, Hari yang Berat untuk Capricorn Hingga Usaha Baru dari Aries
Sekedar diketahui, pemerintah kabupaten Sumenep berharap masyarakat berpartisipasi aktif mendukung kampung tangguh untuk bergotong royong mencegah penyebaran virus corona.
Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim saat meresmikan kampung tangguh awal Juni 2020 lalu mengataka, pembentukan kampung tangguh harus mampu membangun kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus corona di daerahnya.
"Kami mengharapkan kebersamaan terus ditingkatkan di kampung tangguh yang telah terwujud, karena pembentukannya dari masyarakat untuk masyarakat dalam menghadapi Virus Corona," kata Abuya Busyro Karim pada Peresmian Kampung Tangguh Semeru Desa Banasare Kecamatan Rubaru, Kamis (04/06/2020).
Apabila tidak ada gerakan gotong royong antara pemerintah dengan masyarakat, tentu saja sangat sulit menyelesaikan masalah wabah virus corona. Sehingga berdampak terhadap kehidupan masyarakat.
Untuk itulah katanya, Kampung Tangguh ini sebagai upaya pemecahan masalah dengan melibatkan seluruh masyarakat akibat dampak virus Corona, seperti kesehatan masyarakat harus mentaati protokol kesehatan.