Berita Malang

Petugas Pemakaman Kelelahan Menunggu Kedatangan Jenazah PDP Covid-19, Tertidur di Samping Batu Nisan

Seorang petugas pemakaman tengah tertidur di samping batu nisan masih lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Elma Gloria Stevani
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Petugas pemakaman tertidur saat menunggu pemakaman jenazah PDP Covid-19 di TPU Nasrani Sukun 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Pemandangan yang mengharukan di areal pemakaman, tak hanya dari sisi keluarga orang yang meninggal saja.

Pemandangan haru itu juga muncul dari sisi petugas pemakaman, terlebih lagi seperti saat ini, dalam pandemi Covid-19. 

Cegah Penyebaran Virus Corona, Tusuk Gigi hingga Tinta Spray Jadi Opsi Alat Coblos di Pilkada 2020

Pemkab Bangkalan Tak Segan Cabut Izin Kafe Tak Patuhi Aturan Pencegahan Covid-19, KTP Juga Disita

Risma Keliling Surabaya Pakai Motor Sambil Teriak Berorasi Imbau Warga Disiplin Protokol Kesehatan

Intensitas pemakaman baik pasien terkonfirmasi positif, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan juga Pasien dalam Pengawasan (PDP) mengalami peningkatan.

Bahkan setiap harinya, ada saja orang yang dimakamkan, mulai dari PDP, ODP ataupun pasien positif.

Ketika pemakaman, mulai dari penggalian lubang hingga proses memakamkan, dilakukan tengah malam hingga waktu subuh.

Akibat kerja keras tersebut, tak jarang para petugas pemakaman yang benar-benar kelelahan dan terkuras tenaganya, menyempatkan waktu untuk beristirahat.

Bahkan di kegelapan makam, mereka terkadang menyempatkan waktu untuk tidur meskipun hanya beberapa menit di samping batu nisan makam-makam yang ada.

Seperti halnya terdapat sebuah foto yang beredar di Whatsapp menunjukkan seorang petugas pemakaman tengah tertidur di samping batu nisan masih lengkap menggunakan lat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pemakaman Umum Dinas Lingkungan Hidup (UPT PPU DLH) Kota Malang, Taqruni Akbar membenarkan kabar tersebut.

"Jadi kemarin itu, kami akan memakamkan jenazah PDP Covid-19. Kami sudah lakukan persiapan mulai pukul 22.00. Namun jenazah ternyata baru tiba pukul 04.30, akhirnya teman teman beristirahat dulu di sekitar makam," ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (5/7/2020).

Pemkot Malang Imbau Peserta UTBK Tak Keluyuran Setelah Jalani Tes, Cegah Penyebaran Virus Corona

Aksinya Terekam CCTV, Anak dan Wanita Curi 12 Mukena dan Sajadah di Masjid Darul Muttaqin Malang

2 Bandit Gasak Motor di Toko Swalayan Tandes, 12 Detik Bobol Kunci & Kabur, Aksi Licik Terekam CCTV

Koordinasi tersebut untuk mempercepat proses pemakaman.

Sebab, dalam proses pemakaman tidak boleh melebihi 4 jam.

Hal tersebut lantaran dikhawatirkan virus corona bisa menular karena mampu bertahan pada berbagai jenis material.

"Karena jenazah pasien Covid-19 sudah harus dimakamkan sebelum 4 jam. Lebih dari itu, maka dikhawatirkan virus dapat menular karena mampu bertahan pada berbagai jenis material," jelasnya.

"Namun tentunya dalam pemakaman, tim memakai APD lengkap. Protokol kesehatan benar-benar berjalan sesuai prosedur baik untuk petugas maupun untuk pihak pengantar," bebernya.

Melihat kerja keras para petugas pemakaman, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih dengan dedikasi para petugas pemakaman.

“Saya juga berterima kasih kepada temen temen di PSC, Kepolisian dan BPBD yang sudah secara seksama, berkolaborasi, bekerja bersama sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Melaksanakan tugas berat dan sangat beresiko ini dengan kompak serta tak terlintas sedikitpun mengeluh dengan tugas yang dilaksanakan,” ujarnya

Ia berharap nantinya ada perhatian lebih dari pemerintah, khususnya terhadap kesehatan ataupun tunjangan para petugas mengingat pekerjaan ini sangat beresiko.

"Semoga ini menjadi amal baik teman-teman yang dicatat oleh Tuhan. Harapan saya dari Pemerintah ada sedikit perhatian untuk petugas yang terlibat langsung baik itu dari jajaran PSC yang di dalamnya ada unsur relawan dari Kepolisian, BPBD dan kami dari UPT PPU yg merupakan Garda terakhir dalam hal penanganan Covid 19," pungkasnya.

Selain itu dalam tiap pemakaman Covid-19, pihaknya selalu mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

"Dimana harus memakai baju dan APD secara lengkap. Petugas yang memiliki suhu badan lebih dari 37 derajat, digantikan dengan petugas yang lain. Penyemprotan disinfektan pun juga kami lakukan agar memastikan kondisi steril," bebernya.

Dirinya pun juga mengungkapkan bahwa data tiga bulan terkahir, TPU Nasrani Sukun telah memakamkan 20 lebih pasien kasus Covid-19.

"Sekali lagi kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pemakaman. Yaitu rekan rekan dari PSC 119, Polisi serta BPBD yang telah bekerja bersama sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Karena melakukan tugas berat dan beresiko ini membutuhkan kekompakan yang sangat solid," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved