31 Rumah Sakit di Surabaya Raya Masuk One Gate Raferral System, Sistem Kendali Corona di Sisi Hilir

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur bersama Pangkogabwilhan II meluncurkan One Gate Referral System atau Sistem Rujukan Satu Pintu di RS Lapangan Indrapura, Selasa (7/7/2020).

Sistem ini digadang mampu menjadi sistem pengendalian virus corona di sisi hilir khususnya dari segi sistem kuratif mereka yang terinfeksi Covid-19.

Dengan pengaturan sistem rujukan yang baik dan terpetakan dengan baik, diharapkan percepatan penanganan bisa dilakukan.

Sehingga tingkat kesembuhan pasien Covid-19 bisa meningkat dan angka kematian kasus bisa ditekan.

• UPDATE CORONA di Nganjuk Rabu 8 Juli 2020, Tambah 4 Kasus Positif Covid-19, Total Pasien 106 Orang

• Risma Hukum Push Up Warga Tak Maskeran Sambil Teriak Pakai Megaphone: Ayo Jaga Jarak Biar Gak Sakit!

• Pemprov Jatim Hanya Gratiskan SPP SMA-SMK Negeri, Ketua Komisi E DPRD Jatim Beri Tanggapan

Sistem rujukan satu pintu ini memiliki prinsip kecepatan, ketepatan dalam pendistribusian pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan sesuai dengan kebutuhan pasien Covid-19.

Dengan penanganan yang cepat dan tepat, maka kesembuhan juga akan cepat dicapai pasien.

"Hari ini, baru kita launching one gate referral system untuk layanan Covid-19. Komandannya adalah Pangkogabwilhan II. Kita sudah melihat bagaimana mekanisme kerja dari sistem ini," ujar Gubernur Khofifah.

"Harapannya kita bisa memantau real time. Kalau ada yang butuh rujukan, rujukannya apa, ruang isolasi khusus (RIK), negatif pressure, HCU, ICU, maka di dalam sistem ini akan nampak, dan yang tersedia dimana, maka pasien bisa dirujuk ke sana," imbuhnya. 

Targetnya seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jawa Timur yaitu sebanyak 99 rumah sakit plus RS Darurat Lapangan Indrapura bisa masuk dalam sistem ini.

Namun di tahap awal ini sudah ada sebanyak 31 rumah sakit se Surabaya Raya yang sudah masuk dalam jaringan one gate referral system.

One gate referral system akan mengumpulkan data ketersediaan layanan pasien Covid-19 di masing-masing rumah sakit secara real time.

Mulai dari ketersediaan bed di RIK, ruang isolasi bertekanan negatif atau tidak bertekanan negatif, ICU, HCU, maupun ketersediaan ventilator.

• Hanya 3 Lembaga Pendidikan di Pamekasan yang Memenuhi Pagu PPDB Tahun 2020, Ini Penyebabnya

• Jokowi Minta 2 Pekan Kasus Covid-19 Jatim Turun, Angka Kematian Pasien Mulai Landai, Kesembuhan Naik

• Dua Tenaga Medis Positif Terinfeksi Virus Corona, Puskesmas Pulau Mandangin Sampang Tetap Beroperasi

Setiap data tersebut akan di-update realtime oleh operator di masing-masing pada aplikasi yang sudah dikendalikan di sana.

Kemudian, di RS Darurat Lapangan Indrapura sebagai koordinator yang akan melakukan komando distribusi jika ada pasien yang membutuhkan layanan.

Distribusi pasien akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan layanan dan ketersediaan layanan di setiap rumah sakit.

Dengan begitu tidak akan ada proses pasien harus menunggu ruang rawat namun ternyata tidak ada bed, dan juga tidak akan terjadi pasien tidak terlayani akibat rumah sakit yang dituju tidak tersedia layanan yang dibutuhkan.

"Maka di dalam sistem ini semua akan terpetakan. Harapannya adalah ada distrbusi pasien yang lebih memungkinkan memberikan percepatan layanan. Prinsipnya cepat dievakuasi, cepat dilayani, insyaallah cepat sembuh," kata Khofifah.

Layanan sistem rujukan satu pintu ini akan diperluas hingga seluruh rumah sakit rujukan masuk dalam sistem ini.