Pria Surabaya Tewas Gantung Diri
Dikenal Santun dan Berprestasi di Kampus, Anak Pengusaha asal Surabaya Tewas Bunuh Diri Dalam Gudang
Anak pengusaha laundry di Kota Surabaya itu dikenal tidak memiliki permasalahan dengan siapapun.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Aksi nekat AAN (22) di rumahnya membuat keluarga dan warga setempat geger.
Pemuda yang tinggal Jalan Siwalankerto Tengah, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, itu melakukan aksi bunuh diri.
Ia ditemukan tewas dengan tubuh tergantung atau gantung diri.
• Anak Pengusaha di Surabaya Tewas Bunuh Diri, Selama ini Dikenal Baik dan Berprestasi di Kampus
• Penyebab Anak Pengusaha di Surabaya Nekat Bunuh Diri Didalami Polisi, Tak Ada Surat Wasiat Korban
• Pemuda ini Sering Booking Kamar Hotel untuk Berbuat Dosa, Ditangkap Polisi dengan Barang Bukti
Warga menemukan jenazah pemuda itu di dalam gudang lantai dua rumahnya.
Aksi bunuh diri yang dilakukan pemuda itu sontak membuat warga sekitar kaget.
Sebab, warga menilai, korban selama ini memiliki kepribadian yang baik dan santun .
Selain itu, korban juga dikenal anak pintar oleh kedua orangtuanya.
Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, Ipda Supranoto mengatakan, korban terbilang sebagai sosok anak berprestasi.
N diketahui merupakan mahasiswa semester tujuh di sebuah universitas swasta di Kota Surabaya.
Selama menempuh pendidikan kurun waktu 3.5 tahun di sebuah kampus swasta itu, korban memperoleh beasiswa.

• Satu Keluarga di Kota Blitar Positif Virus Corona, Warga Jalan Waru Lakukan Karantina Mandiri
• Mertua Berstatus PDP di Jakarta, Menantu asal Kota Madiun ini Positif Virus Corona Covid-19
"Kata bapak dan ibunya, anak pintar dapat beasiswa, (kuliah ini) iya," katanya saat dikonfirmasi awak media, Rabu (8/7/2020).
Kendati begitu, lanjut Supranoto, anak pengusaha laundry ini memang dikenal sebagai sosok pendiam.
Berdasarkan keterangan kedua orangtua korban, ungkap Supranoto, keseharian korban bisa terbilang minim bicara.
"Keluarga bilang orangnya pendiam gitu lho, ga banyak omong," kata dia.