Gerbang Keraton Parsangan Dirusak
Sayap Pintu Gerbang Keraton Parsanga Rusak, Tokoh Masyarakat Beri Peringatan Keras ke DPU Bina Marga
Sayap pilar pintu gerbang bekas Keraton Parsanga Sumenep dirusak oleh rekanan pekerja Jalan Lingkar Utara dari Dinas PU Bina Marga.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sayap pilar pintu gerbang bekas Keraton Parsanga Sumenep dirusak oleh rekanan pekerja Jalan Lingkar Utara dari Dinas PU Bina Marga.
Aksi perusakan sayap pilar pintu gerbang bekas Keraton Parsanga Sumenep memantik emosi warga dan tokoh Masyarakat Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep.
Hingga pada akhirnya, tokoh Masyarakat Desa Parsanga memberikan peringatan keras pada pihak Dinas Pekerjaan Umum atau DPU Bina Marga Sumenep.
• Tahapan Seleksi CPNS Kabupaten Malang Dilanjutkan, Tes SKB Bergulir pada Awal Bulan September
• Update Covid-19 di Jember Selasa 21 Juli, Tambah 12 Orang Positif Corona, Terbanyak Puskesmas Ajung
• Viral Pedagang Manisan Ditipu, Pembeli Tambahkan Satu Angka Nol di Uang Rp 2.000, Endingya Rugi
Dinas PU Bina Marga Sumenep diminta untuk tidak melupakan 'Jas Merah' (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah).
"Ya itu, agar setiap kegiatan proyek hendaknya memerha
tikan tempat bersejarah, baik situs atau cagar budaya yang menjadi kebanggaan Masyarakat Sumenep ini," kata Tokoh Masyarakat Desa Parsanga, Nurus Salam saat dikonfirmasi pada Rabu (22/7/2020).
Gerbang utama keraton parsanga ini katanya, wujud dari fakta sejarah para pendahulu yang tak bisa diabaikan begitu saja.
"Pemerintah wajib melindungi tempat-tempat yang menjadi kebanggaan masyarakat," tegasnya.
Pria yang saat ini sebagai politisi Partai Gerindra ini mengingatkan, pemerintah harus memahami kultur masyarakat.
Menurutnya, tempat yang dibanggakan jangan sampai dirusak karena adanya pembangunan infrastruktur.
"Maka perlu adanya musyawarah dengan tokoh masyarakat setempat agar kemudian tidak merusak tempat kebanggaan masyarakat itu," katanya.
Diakui sebelumnya, sempat ada sosialisasi soal pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Lingkar Utara dan janjinya tidak akan merusak tempat bersejarah.
"Kami menerima dan juga disanggupi," lanjutnya.
Namun sayangnya kata Nurus Salam, dalam proses pekerjaan justru mengundang reaksi keras dari warga akibat adanya pengrusakan salah satu lokasi yang menjadi kebanggan masyarakat.
Pihaknya akan turun bersama warga Parsanga guna memastikan pilar pintu gerbang bekas Keraton Parsanga tetap terselamatkan.