Berita Pamekasan

Bidan di Pamekasan Didemo Warga Setelah Kirim Pasien Ibu Hamil yang Mau Melahirkan Anak Kembar ke RS

Seorang Bidan di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura didemo masyarakat setempat, Rabu (22/7/2020).

TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Suasana saat masyarakat Desa Palengaan Laok Pamekasan mendemo rumah Bidan setempat, Kamis (22/7/2020) malam. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Seorang Bidan di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura didemo masyarakat setempat, Rabu (22/7/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.

Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr Syaiful Hidayat mengatakan, di demonya seorang Bidan di Desa Palengaan Laok itu lantaran mengirim seorang pasien ibu hamil yang mau melahirkan anak kembar ke RSUD dr H Slamet Martodirdjo.

Viral Janda Kembang di Kudus Cari Jodoh Lewat Iklan Jual Beli Tanah, Begini Kriteria Suami Idamannya

Tingkatkan Minat Baca Siswa, Komunitas Tale Dirikan Taman Baca Swadaya di Dusun Nangger Sampang

BREAKING NEWS - Anak Bunuh Ayah Kandung di Desa Banjarejo Tulungagung, Mayat Ditemukan Tetangganya

Kata dia, setelah pasien ibu hamil tersebut sudah dikirim ke RSUD dr H Slamet Martodirdjo, lalu rumah bidan itu langsung digeruduk oleh warga setempat.

"Bidannya yang didemo oleh warga. Pikiran mereka mungkin kenapa melahirkan harus dikirim ke rumah sakit. Pandangan orang sana mungkin kalau dikirim ke rumah sakit akan jadi Covid-19," kata Syaiful Hidayat kepada TribunMadura.com, Kamis (23/7/2020).

"Jadi rumah bidan yang ngirim pasien ibu hamil itu yang dikepung oleh warga," tambah dia.

Pria yang akrab disapa Yayak ini menjelaskan, saat pasien ibu hamil itu dilakukan rapid test di ruang IGD RSUD dr H Slamet Martodirdjo, hasilnya Reaktif Covid-19.

Selepas itu, petugas medis rumah sakit berencana akan membawa ibu hamil tersebut untuk dirawat di ruang isolasi.

Namun saat akan dibawa, yang bersangkutan menolak dan minta pulang malam itu juga.

"Rencana kami setelah pasien ibu hamil itu mau dirawat di ruang isolasi, akan kami lanjutkan melakukan swab. Tapi yang bersangkutan tidak mau, malah minta pulang. Ya kami pulangkan malam itu juga," ujarnya.

Kata Yayak, sampai siang ini, berdasarkan informasi yang pihaknya peroleh, ibu hamil tersebut masih belum melahirkan.

Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 23 Juli 2020, Kabupaten Sumenep Madura Diprediksi Cerah Berawan

Meski Sudah Keluar dari Zona Merah, Sidoarjo Tetap Terapkan Jam Malam dan Tertib Protokol Kesehatan

Pemkot Surabaya akan Gelar Razia Jam Malam Mulai Hari Kamis hingga Sabtu, Serentak di 31 Kecamatan

Sewaktu semalam dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis RSUD dr H Slamet Martodirdjo, usia kandungan ibu hamil itu sudah berusia 40 minggu, tapi masih belum pembukaan.

Saat ini, Yayak mengaku masih melakukan pelacakan mengenai keberadaan ibu hamil yang Reaktif Covid-19 itu.

Nantinya, pihak Puskemas yang wajib bertanggungjawab untuk melakukan swab terhadap ibu hamil tersebut.

"Informasi lanjutan nanti saya kabari. Masih kami lacak ini, karena nanti pasien tersebut menjadi tanggungjawab Puskesmas setempat untuk dilakukan swab," tutupnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved