Virus Corona di Sidoarjo

Meski Sudah Keluar dari Zona Merah, Sidoarjo Tetap Terapkan Jam Malam dan Tertib Protokol Kesehatan

Meski sudah keluar dari zona merah penyebaran Covid-19, Sidoarjo tetap menerapkan jam malam dan penertiban protokol kesehatan.

Penulis: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/M TOVIC
Petugas gabungan merazia warung kopi yang beroperasi saat jam malam di Kabupaten Sidoarjo, Kamis (9/7/2020) 

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Meski Sidoarjo sudah berhasil keluar dari zona merah penyebaran Covid-19.

Namun, penerapan jam malam dan penertiban pelaksanaan protokol kesehatan tetap akan dijalankan.

"Jam malam tetap. Razia dan penertiban juga terus dilakukan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran covid-19," kata Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Rabu (22/7/2020).

Sidang Lanjutan Kasus Dugaan Pengancaman Oknum Kades Longos, Terdakwa Menyesal: Saya Minta Maaf

Mengungkap Sejarah: Asal Usul Nama Desa Parsanga Sumenep, Berawal Dari 9 Sumur Buatan Sunan Paddusan

Pemkab Sampang Perbolehkan Masjid Gelar Salat Idul Adha 1441 H dan Terapkan Protokol Kesehatan

Pihaknya juga meminta masyarakat agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena selama belum ada vaksin, protokol kesehatan itulah cara mencegah penyebaran virus corona.

"Kondisi memang sudah membaik. Tingkat kesembuhan hari ini mencapai 44 persen. Dan kecamatan yang akan menjadi zona hijau juga terus bertambah. Namun kita tidak boleh lengah," ujar Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin.

Tingkat penyebaran covid-19 di Sidoarjo juga disebutnya sudah di bawah angka 1. Sekarang ada di 0,7 dan jika itu terus bertahan atau terus menurun sampai 14 hari ke depan, maka Sidoarjo New Normal.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, Wabup bakal segera mengeluarkan edaran. Meminta agar Salat Ied digelar di musala-musala, langgar, lapangan dan sebagainya agar tidak menumpuk jadi satu di masjid.

"Pemotongan dan pembagian hewan kurban juga harus taat protokol kesehatan. Semua wajib pakai masker dan selalu menjaga jarak," sambungnya.

Terpisah, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji juga menyebut ada beberapa daerah yang bakal segera masuk zona hijau. Sebelumnya banyak warga terpapar, sekarang tinggal beberapa orang saja.

Namun ada wilayah yang masih butuh perhatian lebih. Yakni Kecamatan Kota, Waru, dan Kecamatan Taman. Tiga wilayah dengan penyebaran covid-19 tertinggi di Sidoarjo.

"Kampung tangguh terbukti efektif. Bahkan di jalan S Parman Waru yang merupakan pelopor kampung tangguh, 26 warga yang terpapar semua sudah sembuh. Kampung itu sempat ditutup total beberapa waktu lalu," ujar kapolres.

Hal serupa terjadi di Desa Wonocolo, Kecamatan Taman. Sebanyak 55 warga terpapar sudah sembuh berkat gotong royong dan kerjasama kampung tangguh di sana.

"Tapi kita tetap harus berjuang. Pembatasan jam malam dan penertiban pelaksanaan protokol kesehatan harus terus digalakkan agar Sidoarjo segera berubah jadi zona hijau," urainya.

Sementara menurut anggota Panja penanganan covid-19 DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso, banyaknya angka kesembuhan itu ada beberapa faktor. Utamanya perubahan aturan WHO dan Kementrian Kesehatan dan menentukan kesembuhan.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved