Virus Corona di Sidoarjo
Meski Sudah Keluar dari Zona Merah, Sidoarjo Tetap Terapkan Jam Malam dan Tertib Protokol Kesehatan
Meski sudah keluar dari zona merah penyebaran Covid-19, Sidoarjo tetap menerapkan jam malam dan penertiban protokol kesehatan.
Penulis: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Meski Sidoarjo sudah berhasil keluar dari zona merah penyebaran Covid-19.
Namun, penerapan jam malam dan penertiban pelaksanaan protokol kesehatan tetap akan dijalankan.
"Jam malam tetap. Razia dan penertiban juga terus dilakukan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran covid-19," kata Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Rabu (22/7/2020).
• Sidang Lanjutan Kasus Dugaan Pengancaman Oknum Kades Longos, Terdakwa Menyesal: Saya Minta Maaf
• Mengungkap Sejarah: Asal Usul Nama Desa Parsanga Sumenep, Berawal Dari 9 Sumur Buatan Sunan Paddusan
• Pemkab Sampang Perbolehkan Masjid Gelar Salat Idul Adha 1441 H dan Terapkan Protokol Kesehatan
Pihaknya juga meminta masyarakat agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena selama belum ada vaksin, protokol kesehatan itulah cara mencegah penyebaran virus corona.
"Kondisi memang sudah membaik. Tingkat kesembuhan hari ini mencapai 44 persen. Dan kecamatan yang akan menjadi zona hijau juga terus bertambah. Namun kita tidak boleh lengah," ujar Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin.
Tingkat penyebaran covid-19 di Sidoarjo juga disebutnya sudah di bawah angka 1. Sekarang ada di 0,7 dan jika itu terus bertahan atau terus menurun sampai 14 hari ke depan, maka Sidoarjo New Normal.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, Wabup bakal segera mengeluarkan edaran. Meminta agar Salat Ied digelar di musala-musala, langgar, lapangan dan sebagainya agar tidak menumpuk jadi satu di masjid.
"Pemotongan dan pembagian hewan kurban juga harus taat protokol kesehatan. Semua wajib pakai masker dan selalu menjaga jarak," sambungnya.
Terpisah, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji juga menyebut ada beberapa daerah yang bakal segera masuk zona hijau. Sebelumnya banyak warga terpapar, sekarang tinggal beberapa orang saja.
Namun ada wilayah yang masih butuh perhatian lebih. Yakni Kecamatan Kota, Waru, dan Kecamatan Taman. Tiga wilayah dengan penyebaran covid-19 tertinggi di Sidoarjo.
"Kampung tangguh terbukti efektif. Bahkan di jalan S Parman Waru yang merupakan pelopor kampung tangguh, 26 warga yang terpapar semua sudah sembuh. Kampung itu sempat ditutup total beberapa waktu lalu," ujar kapolres.
Hal serupa terjadi di Desa Wonocolo, Kecamatan Taman. Sebanyak 55 warga terpapar sudah sembuh berkat gotong royong dan kerjasama kampung tangguh di sana.
"Tapi kita tetap harus berjuang. Pembatasan jam malam dan penertiban pelaksanaan protokol kesehatan harus terus digalakkan agar Sidoarjo segera berubah jadi zona hijau," urainya.
Sementara menurut anggota Panja penanganan covid-19 DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso, banyaknya angka kesembuhan itu ada beberapa faktor. Utamanya perubahan aturan WHO dan Kementrian Kesehatan dan menentukan kesembuhan.
"Sebelumnya kan sampai tiga kali swab negatif baru dinyatakan sembuh. Sedangkan sekarang, sekali swab negatif langsung dikeluarkan surat sehat," kata Bangun.
Namun yang lebih penting dan perlu ditangani maksimal di Sidoarjo adalah OTG. Mereka yang tanpa gejala, berkeliaran di mana-mana, berpotensi menularkan virus.
Dibubarkan
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo sudah membubarkan gugus tugas percepatan penanganan covid-19 di tingkat pusat sampai ke daerah-daerah.
• Sembuh dari Covid-19, Pasutri di Malang Dipulangkan dari Rumah Karantina, Sempat Jalani Treatment
• BREAKING NEWS - Mobil Sedan Terbakar di SPBU Sotaber Pamekasan, Berawal dari Pemilik Mengisi Bensin
• BREAKING NEWS: Boy William Diperiksa Polda Jatim Soal Kasus Pembobolan Kartu Kredit, Berstatus Saksi
Tentang hal ini, Ketua Gugus Tugas Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengaku masuk menunggu petunjuk dan teknisnya.
"Dibubarkan, tapi kan ada organisasi lain yang tetap menanganinya. Dan sejauh ini belum ada petunjuk terkait itu," kata Cak Nur.
Namun pihaknya tetap berharap sejumlah program yang terlaksana bagus selama ini bisa dilanjutkan. Seperti kampung tangguh dan beberapa program lain yang diyakini berhasil menekan penyebaran covid-19.
Sedangkan Panja DPRD Sidoarjo mengaku akan tetap berjalan. Siapapun yang menangani, panja tetap dalam tugasnya mengawal penanganan covid-19 di Sidoarjo.
"Panja dibentuk untuk pengawal percepatan penanganan covid-19 di Sidoarjo. Dalam kuratifnya, penanganan sosial, dampak ekonomi, hingga penggunaan anggarannya. Jadi gugus tugas diganti juga kita tetap," kata Bangun Winarso.