Meski Sudah Berjuang, Wanita ini Mengaku Enggan Lepas Baju di Malam Pertama Bersama Suami Nanti

TRIBUNMADURA.COM - Perjuangan wanita ini untuk bisa menurunkan berat badan terbilang berhasil.

Namun, ia mengakui masih merasa tidak percaya diri meski sudah merencanakan pernikahan.

Wanita itu menyebut ia bahkan frustasi akibat berat badannya yang terlalu besar.

Ia juga sempat berpikiran untuk bunuh diri hingga akhirnya temannya memberikan dukungan.

Awalnya gemuk sekali, kini sudah jauh lebih langsing, tetap saja calon mempelai wanita ini enggan melepas baju sampai telanjang buat suami di malam pertama.

• Mengenal I Gede Swadiaya: Preman Pengusaha Kuta, 20 Tahun Cari Ustaz Madura yang Kenalkan Islam

• Plt Bupati Sidoarjo Cak Nur Meninggal Covid-19, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Ungkap Duka

• Cara Mengecek Data Pekerja Swasta yang Terima Bantuan Rp 600 Ribu, Bakal Cair pada 25 Agustus 2020

Keberhasilan menurunkan berat badan tidak membuat wanita ini menjadi lebih percaya diri. 

Dia mengaku masih minder untuk tampil telanjang di depan calon suaminya nanti.

Padahal sudah bisa mengurangi berat badannya sampai 108 kilogram (kg).

Gemma Brockway dulunya berbobot 190 kg dan dia sempat ingin bunuh diri karena depresi, sebelum akhirnya bertemu dengan belahan jiwanya.

Gemma kini menjadi lebih langsing, tapi dia mengaku masih malu terlihat telanjang oleh calon suaminya bahkan di malam pertama mereka.

Wanita itu tidak sendirian berjuang menurunkan berat badan.

• Pasangan Selingkuh Digerebek saat Berduaan di Kamar Kos Kota Kediri, Ngamuk saat Bertemu Keluarga

• Mengenal Ali Zaenal, Founder Bani Grup di Pamekasan, Awal Rintis Karier hingga Jadi Pengusaha Sukses

Kekasihnya, Phil, bobotnya sempat melebihi 290 kg, tapi kemudian berhasil menurunkan 222 kg.

Pasangan itu sudah merencanakan pernikahan mereka tahun depan, tapi Gemma masih merasa enggan menanggalkan busananya di malam pertama karena malu dengan bekas kelebihan kulit akibat penurunan berat badannya yang drastis.

Wanita yang berprofesi sebagai asisten laboratorium di kota Liverpool itu berkata,

"Aku sudah sampai pada titik di mana tak mau hidup lagi karena berat badan membuatku sengsara."