Berita Surabaya

Risma Klaim Covid-19 di Surabaya Lebih Terkendali, Singgung Angka Kesembuhan dan Kedisiplinan Warga

"Alhamdulillah kondisi Surabaya sudah bisa kita kendalikan," kata Wali Kota Risma.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB, Jumat (29/5/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengungkapkan, kondisi terbaru Kota Surabaya pada masa pandemi virus corona Covid-19 saat ini.

Menurut Tri Rismaharini, situasi pandemi Covid-19 di Kota Surabaya saat ini sudah jauh lebih terkendali.

Hal itu, kata Tri Rismaharini, dibuktikan dengan angka kesembuhan pasien Covid-19 yang terus meningkat.

Ini Jadwal Terbaru Penyaluran Bantuan Subsidi Gaji Rp 600 Ribu bagi Karyawan yang Tertunda Hari ini

Pencairan Bantuan Subsidi Gaji Rp 600 Ribu bagi Karyawan dan Pegawai Ditunda, Ini Alasan Pemerintah

Update Corona di Kota Madiun, Jumlah Kasus Virus Corona Tembus 64 Orang, Ada Tambahan 2 Pasien Baru

Hal itu disampaikan Risma dalam acara pencanangan pelaksanaan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang berlangsung 

"Alhamdulillah kondisi Surabaya sudah bisa kita kendalikan," kata Wali Kota Risma, di Pasar Keputran Utara, Senin (24/8/2020) malam.

"Hari ini (kemarin) yang positif 15 dan sembuh 120. Saat ini kurang lebih 400 rawat inap dan 300 rawat jalan," sambung dia.

Pada kesempatan itu, Risma menyampaikan ungkapan terima kasih pada jajaran TNI dan Polri.

Kata dia, TNI dan Polri selama ini bersinergi dan membantu Pemkot Surabaya dalam pengawasan serta penegakan disiplin kesehatan.

Hal itu dilakukan agar kedisiplinan warga dalam menjalankan protokol kesehatan dapat terus meningkat.

Saat ini, kata Risma, warga Kota Surabaya sudah semakin disiplin dan sadar akan pentingnya protokol kesehatan, termasuk di pasar para pedagang juga sudah semakin disiplin.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri acara pencanangan pelaksanaan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang berlangsung di Pasar Keputran Utara, Senin (24/8/2020) malam.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri acara pencanangan pelaksanaan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang berlangsung di Pasar Keputran Utara, Senin (24/8/2020) malam. (Dok Pemkot Surabaya)

Dua Motor Terlibat Kecelakaan Maut di Jalan Kapten Tendean Kota Kediri, 3 Orang Tewas di Lokasi

Cafe Escobar Surabaya Terbakar, Saksi Lihat Kepulan Asap Membumbung dari Celah Ventilasi Kafe

"Kami matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Pangdam, Pak Kapolda, Pak Kapolres, Pak Kejari dan Pak Danrem yang selama ini kami dibantu di lapangan," ujar Risma.

Untuk diketahui, pencanangan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang berlangsung di Pasar Keputran Utara itu dihadiri Forpimda Surabaya serta Forkopimda Jatim.

Lalu, hadir pula perwakilan MUI Surabaya dan Jatim, serta Ketua lembaga keagamaan se-Surabaya dan Jatim.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir mengaku, pihaknya bersama TNI siap mendukung penuh Pemkot Surabaya dalam penegakan kedisiplinan dan hukum pada pelaku pelanggar protokol kesehatan.

Kombes Pol Johnny Eddizon Isir menuturkan, hak agar penanggulangan wabah virus corona di Kota Surabaya.

Kasus Covid-19 di Jawa Timur Tembus 30.635 Kasus, Gubernur Khofifah Minta Warga Disiplin Protokol

"Ini pencanangan, ke depannya ini akan dilakukan dengan satgas-satgas yang ada," ujarnya.

Nantinya, satgas itu memiliki tugas masing-masing. Mereka terdiri dari Satgas Pembinaan Masyarakat, Satgas Patroli dan Satgas Penegakan Hukum.

Selain itu, para relawan penegakan disiplin protokol kesehatan juga bakal turut andil membantu para satgas.

"Bentuk kolaboratif, mulai malam ini hingga seterusnya, kita akan lakukan upaya-upaya terkait dengan penegakan disiplin protokol kesehatan," ungkapnya.

Di Jawa Timur

Kasus Covid-19 virus corona di Jawa Timur masih belum menurun.

Ada tambahan 320 kasus baru Covid-19 virus corona di Jawa Timur, Senin (24/8/2020).

Selain itu juga ada tambahan kasus Covid-19 virus corona yang meninggal dunia sebanyak 23 orang. 

 Pemkab Ponorogo Godok Perbup Aturan Protokol Kesehatan, Siapkan Sanksi Denda bagi Pelanggar

 Mengenal Ali Zaenal, Founder Bani Grup di Pamekasan, Awal Rintis Karier hingga Jadi Pengusaha Sukses

 Warga Kota Malang yang Tak Pakai Masker di Tempat Umum Terancam Denda Rp 100 Ribu hingga Kerja Bakti

Dengan tambahan kasus baru ini, jumlah kasus Covid-19 Jawa Timur secara kumulatif menjadi 30.635 kasus.

Sementara total kasus kematian tembus sebanyak 2.195 orang.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pengendalian covid-19 terdiri dari tiga unsur.

Pertama adalah preventif promotif, tracing dan juga kuratif. Ketiga item ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. 

“Yang harus terus diupayakan adalah bagaimana kasus tidak bertambah, penularan dicegah dengan penegakan protokol kesehatan yang ketat. Karena kita tidak tau kapan pandemi ini akan berakhir,” kata Khofifah, Senin (24/8/2020).

Terkait kasus meninggal yang belum berhasil ditekan, Khofifah mengatakan bahwa upaya tim sudah berjuang keras untuk menekan kematian kasus. Salah satunya dengan membentuk audit kematian.

Hasilnya adalah, kasus covid-19 yang meninggal dunia mayoritas diakibatkan karena keterlambatan penanganan.

Masyarakat baru bergerak memeriksakan ke layanan kesehatan ketika sudah timbuh gejala yang akut. 

virus corona Covid-19 di Jawa Timur, Senin (24/8/2020).
virus corona Covid-19 di Jawa Timur, Senin (24/8/2020). (ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM)

Padahal seharusnya begitu merasa ada gejala harus sudah ditangani.

Sehingga orang terpapar covid-19 tidak sampai dalam kondisi kekurangan oksigen akut hingga mengakibatkan gagal nafas saat dibawa ke rumah sakit.

“Jadi itu yang menyebabkan kasus meninggal masih tinggi. Padahal jika mendapatkan penanganan seperti terapi oksigen saat saturasinya sudah mulai rendah, akan mencegah pasien sampai kekurangan oksigen secara akut sehingga membutuhkan ventilator,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa saat ini case fatality rate kasus covid-19 Jawa Timur 7,17 persen. Angka ini sedang berupaya terus diturunkan. 

Saat ini Jawa Timur dikatakan Khofifah telah meminjam alat dari Kementerian Kesehatan bernama Extracorporeal membrane oxygenation (ECMO) yang diyakini bisa memberikan bantuan pernafasan dan efektivitas kerja jantung yang terganggu parah akibat covid-19. Diharapkan alat ini bisa makin mencegah pasien covid-19 meninggal dunia.

“Sejauh ini di Jawa Timur baru ada satu unit alatnya, di RSUD dr Soetomo, itupun statusnya pinjam, karena alatnya susah dan mahal,” katanya.

Konon harga satu unit alat ECMO ini sampai Rp 4 miliar per unit.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi.

Ia mengatakan bahwa saat ini pola pengendalian yang dilakukan Satgas adalah dengan intens melakukan pemisahan pasien gejala ringan dengan pasien bergejala sedang dan berat.

“Sekarang kita pisahkan bahwa pasien dengan gejala ringan akan fokus dirawat di RS Darurat covid-19 Jatim," ucap dia.

"Kalau untuk pasien gejala sedang dan gejala berat dirawat di RS Rujukan COVID-19 di Jatim. Hal ini dilakukan agar pasien misal ringan konsen dirawat di RS Darurat. Kalau sedang dan berat di RS Rujukan,“ kata Joni. 

Joni menjelaskan dengan memisah pasien, maka bisa mempercepat diagnosa pasien dengan gejala berat agar segera mendapat perawatan khusus.

Menurutnya, kini Satgas covid-19 Jatim  bekerja keras agar bisa mempercepat memisah pasien untuk menurunkan angka kematian. Ditambah adanya alat High Flow Nasal Canulla (HFNC) disebut Joni bisa memberi harapan agar pasien gejala berat sembuh.

“Alat-alat berdatangan khususnya HFNC, dipakai untuk pasien yang timbul gejala gagal nafas. Jadi alat itu membantu supaya pasien tidak masuk ke ruang perawatan dengan ventilator," jelas dia.

"Alat ini (HFNC) susah dapatnya. Kita baru memiliki sekitar 12 yang ditaruh di RS Rujukan. Semoga alat ini menjadi jawaban untuk menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan,” tegas Joni.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved