Selama Pandemi, Angka Perceraian di Bandung Makin Meningkat, Viral Antrean Pengadilan Agama Mengular

Jika dilihat dari data demografis, justru yang banyak bercerai adalah golongan menengah ke bawah.

Editor: Aqwamit Torik
Tribunjabar.id/Lutfi A Mauludin
Warga Bandung antre mendaftar dan sidang gugat cerai di Pengadilan Agama Soreang Kabupaten Bandung. 

TRIBUNMADURA.COM - Pengadilan Agama Soreang Bandung sempat viral karena antrean panjang.

Antrean itu disebabkan banyaknya orang yang mengajukan cerai.

Bahkan saat pandemi, angka perceraian meningkat tajam.

Ternyata ada faktor utama mengenai penyebab perceraian.

Tingkat perceraian di Kabupaten Bandung selama masa pandemi ini meningkat tajam.

Persiapan Pembentukan Provinsi Madura, Pamekasan Bakal Dimekarkan Jadi Dua Kabupaten, Ini Detailnya

Proses Pembusukan Tubuh Manusia setelah Dikubur, Darah Keluar dari Lubang Tubuh setelah 3 - 5 Hari

Daftar Harga HP Oppo Akhir Agustus 2020, Oppo Reno 2, Oppo A31, Oppo A9, Oppo Find X2 Pro, Oppo A92

Pada Selasa (25/8/2020) saja, terdapat 246 perkara yang terdiri dari gugatan cerai maupun permohonan cerai.

Sementara itu pada bulan Juni 2020 terdapat 1.102 perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Soreang, Kabupaten Bandung.

Antrean di Pengadilan Agama Soreang bahkan sempat viral.

IR yang menggugat cerai suaminya menunggu panggilan dari petugas Pengadilan Agama Soreang. Ia menunggu di atas motor.
IR yang menggugat cerai suaminya menunggu panggilan dari petugas Pengadilan Agama Soreang. Ia menunggu di atas motor. (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Videonya tersebar di sejumlah media sosial seperti Twitter dan Instagram.

Lantas, apa penyebab dari perceraian tersebut?

Psikolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Aulia Iskandarsyah mengatakan, faktor penyebabnya bisa jadi banyak.

Kendati demikian, adanya Covid-19 ini semakin memperkuat masalah yang ada.

Dia mencontohkan, misalnya saat suami istri sebelumnya sudah punya masalah ketidakharmonisan, lalu saat ada pandemi Covid-19 ekonomi keluarga jadi memburuk karena penghasilan berkurang.

Karena Uang Tip, Pemandu Lagu di Tulungagung Dihajar Pria ini sampai Babak Belur, Lihat Kondisinya

Makin Serius Jadi Calon Presiden 2024, Giring Ganesha Buka Koalisi dan Diskusi untuk Mencari Wakil

"Yang tadinya masalah ketidakharmonisan ditambah dengan adanya masalah ekonomi dan lainnya. Kemudian juga beban hidup menjadi lebih mahal," kata Aulia saat dihubungi wartawan TribunJabar.id ( TribunMadura.com network ) , Senin (24/8/2020).

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika dilihat dari data demografis, justru yang banyak bercerai adalah golongan menengah ke bawah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved