Virus Corona
Kabar Gembira, Vaksin Merah Putih untuk Virus Corona Bakal Segera Rampung, Begini Penjelasannya
Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Lembaga Eijkman, Amin Soebandrio, pengembangan vaksin Merah Putih saat ini terus berjalan.
TRIBUNMADURA.COM - Pandemi di seluruh dunia masih belum beranjak.
Masing-masing negara berusaha untuk membuat vaksin virus corona untuk menyembuhkan warga negaranya.
Satu contohnya Indonesia.
Kini, pengembangan vaksin virus corona masih terus dilakukan.
Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Lembaga Eijkman, Amin Soebandrio, pengembangan vaksin Merah Putih saat ini terus berjalan.
• Sisi Lain Lesti Kejora Dikuak Rizky Billar, Awal Kenal Dinilai Kalem, Kerja Keras di Balik Prestasi
• Sinopsis Film Korea The Man from Nowhere, Misi Won Bin Selamatkan Nyawa Kim Sae Ron dari Penculik
• KATALOG PROMO JSM ALFAMART 5 September 2020, Diskon Kopi, Minyak Goreng hingga Beras Tinggal 2 Hari
Ia mengatakan, proses pengembangan vaksin untuk Covid-19 itu sudah 50 persen.
"Sudah 50 persen, kami tinggal menunggu protein rekombinan itu dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia," kata Amin pada Jumat (4/9/2020).
Amin berharap dalam dua sampai tiga bulan ke depan Eijkman bisa melakukan uji praklinis vaksin Merah Putih pada hewan yang dikembangkan dengan platform subunit protein rekombinan.
"Diharapkan bisa selesai di awal tahun depan," kata Amin.
Mengenai kemajuan proses pengembangan vaksin, Amin menjelaskan bahwa saat ini Lembaga Eijkman sudah bisa mengamplifikasi gen sasaran dari bagian virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Gen itu sudah diklon dan klon-klonnya sudah dimasukkan ke dalam sel mamalia dan sel ragi yang merupakan sistem ekspresi.
"Kami mengembangkan dua sistem (ekspresi), satu dengan menggunakan sel mamalia dan kedua dengan sel ragi," kata Amin.
Proses berikutnya, menurut dia, adalah menunggu sel-sel itu mengekspresikan protein rekombinan yang sudah didesain.
Jika sudah didapatkan protein rekombinan, maka protein rekombinan itu akan disuntikkan pada hewan dalam tahapan uji praklinis.
Pengujian praklinis itu diharapkan selesai pada awal 2021 dan bibit vaksinnya bisa diserahkan ke PT Bio Farma, yang akan memformulasikan bibit vaksin agar bisa disiapkan untuk uji klinis pada manusia.