Virus Corona di Tulungagung

Selama Pandemi Covid-19, RSUD dr Iskak Tulungagung Menambah Jam Istirahat Nakes agar Tidak Kelelahan

RSUD dr Iskak menerapakan kebijakan ketat untuk melindungi tenaga kesehatan (nakes) selama pandemi virus corona.

Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES
Tenaga kesehatan RSUD dr Iskak membagikan masker kepada antrean pasien poliklinik. 

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - RSUD dr Iskak menerapakan kebijakan ketat untuk melindungi tenaga kesehatan (nakes) selama pandemi virus corona.

Satu di antaranya dengan melakukan penggeseran tenaga kesehatan berisiko, agar tidak menangani pasien Covid-19 maupun pasien dengan potensi menularkan.

Menurut Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Zumrotul Aini, pihaknya menciptakan sistem untuk menjaga para tenaga kesehatan.

Seorang Pria di Surabaya Gondol Tas Isi Ponsel dan Surat Berharga di Warkop Saat Pemilik Ketiduran

Datang ke Kota Malang, Polresta Malang Kota Jamin Keamanan Syekh Ali Jaber

Guru, Pengusaha hingga Manajer Persik Kediri Syarif Hidayatullah Terjaring Razia Protokol Kesehatan

Satu di antaranya dengan melakukan pembatasan jam kerja para nakes, sehingga mengurangi beban kerja dan menambah waktu istirahat.

"Jangan sampai ada naker yang sampai kelelahan. Karena itu waktu istirahatnya kami tambah," terang Aini, Kamis (17/9/2020) saat peringatan World Patient Safety Day di RSUD dr Iskak.

Selain itu tenaga kesehatan di atas 50 tahun diperbolehkan tidak merawat pasien di ruang isolasi.

Mereka akan digeser untuk menangani pasien-pasien berisiko rendah.

Hal yang sama juga dilakukan kepada nakes yang mempunyai penyakit bawaan, seperti diabetes.

"Kami melakukan skrining berkala. Mereka yang punya comorbit tidak akan kami libatkan dalam penanganan pasien di ruang isolasi," sambung Aini.

Selain itu manajemen RSUD dr Iskak juga melakukan skrining kesehatan ke semua tenaga kesehatan.

Mereka yang mempunai gejala Covid-19 langsung dilakukan test PCR.

Cara ini bisa memberikan gambaran kondisi kesehatan nakes dengan cepat.

"Kalau ada yang sakit, misalnya flu langsung kami istirahatkan. Kalau ada yang terkonfirmasi, langsung menjalani terapi dan isolasi," ungkap Aini.

Bupati Pamekasan Luncurkan Mobil Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan, Didenda Jika Tak Pakai Masker

Gelar Razia di Malam Hari, Tim Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan Tangkap Ratusan Warga Surabaya

Kasus Covid-19 di Kabupaten Malang Terus Meningkat, Kadinkes: Tidak Disarankan Pakai Masker Scuba

Pada masa awal pandemi ada 13 tenaga kesehatan yang menangani ruang isolasi, tempat para pasien Covid-19 menjalani perawatan.

Jumlah nakes meningkat menjadi 128 saat masa puncak pandemi.

Kini setelah kondisi landai, ada 70 nakes yang ditugaskan di ruang isolasi.

Penambahan jumlah tenaga kesehatan di ruang isolasi ini untuk mengurangi beban tugas mereka.

Selain itu setiap empat bulan mereka juga digeser dari ruang isolasi, dan diganti dengan nakes lain.

RSUD dr Iskak juga menyediakan kanal khusus yang dipakai tenaga kesehatan untuk melapor, jika mengalami gangguan kesehatan.

"Jadi setiap nakes aktif melaporkan kondisi kesehatannya masing-masing. Kalau ada gangguan kesehatan sedikit saja, pasti kami istirahatkan," tegas Aini.

Saat ini jumlah tenaga kesehatan di RSUD dr Iskak sejumlah 1.467 orang.

Dari jumlah itu, 38 di antaranya pernah terkonfirmasi Covid-19.

Raut Wajah Rizky Billar Berubah saat Pertemuan Orangtuanya dengan Lesty Kejora Dibahas: Skip Aja Lah

Pemkab Ponorogo Berlakukan Sanksi Denda Rp 250 Ribu bagi Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19

Bupati Pamekasan Luncurkan Mobil Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan, Didenda Jika Tak Pakai Masker

Namun semuanya sembuh dan bisa kembali aktif melayani pasien.

"Menjaga nakes bagian dari upaya kami menjaga kesehatan pasien. Peduli keselamatan pasien adalah untuk keselamatan kita semua," pungkas Aini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved