Berita Pamekasan

Makna Hari Batik Nasional Bagi Rahajeng Oktaviona Regina Firdaus, Tak Sekadar Selembar Kain

Putri Batik Pamekasan 2019 menilai batik merupakan identitas dan warisan terindah negeri ini yang memiliki keragaman kisah dalam setiap goresannya.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Putri Batik Pamekasan 2019, Rahajeng Oktaviona Regina Firdaus. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober punya makna mendalam bagi Rahajeng Oktaviona Regina Firdaus.

Putri Batik Pamekasan 2019 menilai, batik merupakan identitas dan warisan terindah negeri ini yang memiliki keragaman kisah dalam setiap goresannya.

Tak hanya selembar kain, Rahajeng Oktaviona Regina Firdaus menyebut, batik memiliki makna dedikasi yang tinggi dalam pembuatannya yang penuh kesabaran dan ketelitian di dalam setiap motif yang terukir.

Momentum Hari Batik Nasional, Putra Batik Pamekasan Ajak Pemuda Tetap Kreatif dan Bangga Pakai Batik

Tempat Hiburan Malam di Kota Mojokerto Disidak Satpol PP, Dimonitor Petugas saat Pandemi Covid-19

Kondisi Ginjal yang Sehat Bisa Diketahui saat Seseorang Tidur, Simak Tanda-Tanda Ginjal Sehat

"Bersama Ikatan Putra-Putri Batik Pamekasan, saya percaya Hari Batik Nasional dapat menjadi momentum bagi kita sebagai generasi muda untuk melestarikan batik dan bangga akan batik sebagai warisan budaya Indonesia," kata Rahajeng kepada TribunMadura.com melalui via telepon, Jumat (2/10/2020).

Duta Batik Pamekasan yang akrab disapa Ajeng tersebut juga menjelaskan, Ikatan Putra-Putri Batik Pamekasan tahun 2020 ini tetap mengadakan pemilihan, meski dalam situasi pandemi Covid-19.

Pemilihan duta batik kali ini dengan menerapkan protokol kesehatan.

Menurut dia, tetap digelarnya pemilihan duta batik Pamekasan itu merupakan upaya mengeksiskan batik Pamekasan agar tetap dikenal masyarakat luas.

Tanda-Tanda Datangnya Tsunami, Suara Gemuruh Kencang hingga Gelombang Ombak yang Tak Wajar

Daftar Instansi Layanan Publik yang Gabung di Mal Pelayanan Publik Kota Malang, BUMN hingga Polres

Kesadaran Warga Pamekasan Pakai Masker Diklaim Meningkat, Jumlah Pelanggar Protokol Kesehatan Turun

"Selain itu juga, kami aktif melakukan sosialisasi dan promosi batik Pamekasan menggunakan sosial media," bebernya.

Tak hanya itu, Ajeng mengaku juga menggiatkan para pengrajin batik agar menggunakan database pelanggan untuk mengkomunikasikan promosi yang ada melalui e-mail, SMS, ataupun WhatsApp.

Ia menyarankan, untuk kunjungan fisik pelanggan dalam pembelian batik di pengrajin, sebisa mungkin membudayakan melakukan transaksi non-tunai dengan menggunakan debit atau digital payment.

"Tingkatkan kepercayaan konsumen dengan memposisikan diri sebagai bisnis yang memperhatikan konsumen dan seluruh stakeholder bisnis terkait higienitas," sarannya.

Ajeng mengimbau kepada pemilik tokok batik dan pedagang batik di Pamekasan agar melindungi para karyawan serta para konsumennya dengan wajib menggunakan masker, hand sanitizer, dan pentingnya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved