Demo Penolakan UU Cipta Kerja
BREAKING NEWS - 2000 Personel Polrestabes Surabaya Diterjunkan Amankan Demo Penolakan UU Cipta Kerja
Polrestabes Surabaya menerjunkan sebanyak 2000 personel untuk mengamankan demo buruh terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto menuturkan, pihaknya membuat floating pengamanan rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh, Selasa (6/10/2020).
AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan, Polrestabes Surabaya menerjunkan sebanyak 2000 personel untuk mengamankan demo buruh terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
"Sebanyak 2000 personil yang kami sebar di titik sasaran satu DPRD Jatim," kata AKBP Anton Elfrino Trisanto.
• Pemilik Akun FB Allby Madura Minta Maaf setelah Menghina Kiai Ponpes Karang Durin, Ngaku Bercanda
• Alasan Mahalnya Harga Janda Bolong hingga Dijual Jutaan Rupiah, Penjual Tanaman Hias Mengungkap
• Ada Karangan Bunga Dikirim ke Kantor DPRD Kota Blitar, Bentuk Duka Cita Pengesahan Omnibus Law
"Ada beberapa kawasan industri di Tenggilis. Kawasan Sier ada sekitar 200," sambung dia.
Ia menuturkan, petugas kepolisian akan membantu peserta aksi damai supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut, AKBP Anton Elfrino Trisanto mengungkapkan, massa saat ini bergerak ke titik kumpul DPRD Jatim.
"Kemudian, saat ini mereka masih berada di kawasan industri untuk berkumpul dan lanjut ke titik kumpul DPRD Jatim," kata dia.
"Di Margomulyo, Tandes, dan dekat Karang Pilang, tapi tetap titik akhirnya di DPRD Jatim," paparnya.
Ia mengimbau, massa untuk menjaga jarak untuk mencegah penyebaran virus corona.
• Petani Tomat di Lumajang Buang Hasil Panennya ke Selokan, Kecewa Harga Anjlok sampai Rp 300 Perkilo
• Anggota Komplotan Maling Motor di Surabaya Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Polisi Karena Melawan
Massa, kata AKBP Anton Elfrino Trisanto, diharapkan mematuhi protokol kesehatan selama aksi.
"Dari Polrestabes Surabaya mengimbau Jangan sampai teman-teman buruh memperjuangkan aspirasinya, tapi malah membawa virus ke rumah. Anak istri tertular kan juga berbahaya," kata dia.
"Pihak kepolisian dari polsek, kami dan gabungan bersama teman TNI, Brimob, Satpol PP menyampaikan kepada mereka harus sesuai protokol kesehatan," lanjut dia.
"Yang kedua jangan mogok kerja, yang ketiga jangan sweeping," tuntasnya.