Breaking News

Virus Corona di Bangkalan

Setelah RSUD Syamrabu, 780 Tenaga Kesehatan di Setiap Puskesmas Kabupaten Bangkalan Bakal Tes Swab

Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan melakukan tes swab dengan metode PCR terhadap 780 tenaga kesehatan yang bekerja di setiap puskesmas di Bangkalan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Elma Gloria Stevani
Horth Rasur
Ilustrasi tes corona dengan menggunakan metode swab atau usap untuk mengetahui seseorang terinfeksi Covid-19. 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan sebelumnya sempat melakukan tindakan swab PCR terhadap 625 tenaga kesehatan di RSUD Syamrabu.

Dari tes swab tersebut, ditemukan sebanyak 30 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi virus corona atau Covid-19.

Pantauan TribunMadura.com, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan kembali melakukan proses tes swab dengan metode PCR terhadap 780 tenaga kesehatan yang bekerja di setiap Puskesmas di Kabupaten Bangkalan.

Gelar screening deteksi dini dilakukan karena tenaga kesehatan menjadi salah satu klaster tertinggi penularan Covid-19 di Bangkalan.

Kepala Dinkes Kabupaten Bangkalan Sudiyo mengungkapkan, screening deteksi dini melalui swab metode PCR terhadap tenaga kesehatan Puskesmas telah dimulai sejak Jumat (2/10/2020).

Sutan Hadi Cahyadi Terpilih Sebagai Ketua KONI Sumenep, Berikut Program Kerja yang Akan Dilakukannya

Terkuak Identitas Pria yang Diduga Kekasih Ayu Ting Ting, Muncul di IG sampai Jadi Sorotan Netizen

Reaksi Nia Ramadhani Seusai Dihujat karena Tak Bisa Bedakan Pisang Matang dan Mentah: Repot Banget

"Sebanyak 780 tenaga kesehatan Puskesmas se Kabupaten Bangkalan akan di-swab, bergiliran sesuai jadwal. Hasilnya belum keluar," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Sudiyo kepada TribunMadura.com, Selasa (6/10/2020).

Pria yang akrab disapa Yoyok itu berharap, masyarakat khususnya yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) nantinya berbondong-bondong secara sukarela melakukan Swab PCR.

Dengan begitu, lanjutnya, Peta Sebaran Covid-19 Bangkalan bisa berubah ke warna kuning dan kembali berwarna hijau.

"Prosentase angka kematian kasus Covid-19 di Bangkalan tertinggi di Jatim, yakni 12,87 persen. Di bawah kita ada Tuban, di angka 11,90 persen," paparnya.

Sebelumnya, Yoyok menyatakan bahwa status Orang Tanpa Gejala (OTG) justru lebih berbahaya karena sebagai carrier (pembawa).

Orang Tanpa Gejala (OTG) adalah seseorang yang tidak bergejala dan memiliki resiko telah tertular dari orang yang konfirmasi Covid-19.

Orang Tanpa Gejala (OTG) memiliki kaitan erat dengan kasus konfirmasi atau pasien positif Covid-19.

Ia menjelaskan, perkembangan kasus sembuh dan kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bangkalan berjumlah sedikit.

Namun prosentase angka kematian tertinggi di Jawa Timur.

Daftar Kekayaan Sule yang Akan Nikahi Nathalie Holscher, Dari Mobil, Motor Gede hingga Rumah Mewah

Download Lagu MP3 Kumpulan Musik Minang Terbaru 2020 dari Thomas Arya, Ipank hingga Andra Respati

Ayu Ting Ting Dikabarkan Dekat dengan Seorang Pria yang Diduga Kekasihnya, Umi Kalsum: Insya Allah

"Sejak awal Covid-19 hingga kemaren, ada 67 orang kita lho yang meninggal. Statusnya PDP, tetapi yang paling tinggi adalah terkonfirmasi positif," jelas mantan Kepala Puskesmas Blega itu.

Ia menambahkan, screening deteksi dini terhadap para nakes puskesmas merupakan salah satu upaya untuk menurunkan prosentase angka kematian.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved