Demo Mahasiswa di Mapolres Sampang
BREAKING NEWS - Puluhan Mahasiswa Kopri PC PMII Kembali Geruduk Mapolres Sampang
Mahasiswa beralmamater biru tersebut datang untuk menindak lanjuti aksi demo pertama terkait kasus kekerasan seksual bergilir terhadap anak.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Mahasiswa dari Kopri PC PMII Sampang menggruduk Mapolres Sampang di Jalan Jamaluddin, Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (24/9/2020).
Mahasiswa beralmamater biru tersebut datang untuk menindak lanjuti aksi demo pertama terkait kasus kekerasan seksual bergilir terhadap anak di bawah umur asal Kecamatan Torjun.
Pantauan TribunMadura.com, para demontran yang dipenuhi oleh kaum hawa melakukan aksi turun jalan mulai dari Lapangan Wijaya Kusuma.
• Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja Usai, Sampah Plastik Berserakan di Sepanjang Jalan Trunojoyo
• Poster Unik hingga Baper Warnai Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di DPRD Sumenep, Sindir DPR RI
• BPBD Tulungagung Pastikan Warga Dusun Sine Sudah Kembali Beraktivitas setelah Sempat Mengungsi
Kemudian, mereka menyisiri Jalan KH Wahid Hasyim hingga menuju Jalan Jamaluddin, tepatnya depan Mapolres Sampang.
Setibanya di depan Mapolres Sampang para demontran membentangkan banner panjang bertuliskan, 'MENOLAK LUPA, TANGKAP SEMUA PELAKU KEKERASAN SEKSUAL DI KABUPATEN SAMPANG'.
Mereka melakukan orasi menuntut kepada kepolisian untuk segera meringkus sisa pelaku yang saat ini masih berkeliaran.
Koordinatir Lapangan (Korlap) Aksi, Miatul Khoir mengatakan, pihaknya sebelumnya mengapresiasi atas kinerja pihak kepolisian karena telah menangkap 4 dari 6 pelaku kasus kekerasan seksual ini.
Namun, mereka meminta kepolisian harus tetap melakukan penangkapan hingga penahanan kepada sisa pelaku yang saat ini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Tetap harus dilakukan, meskipun faktanya sudah 9 bulan telah menjadi catatan merah yang menunjukkan kelalaian Polres Sampang dalam menangani kasus kekerasan seksual di Sampang," ujarnya.

• Motif Tersangka Aniaya Suami Istri di Lumajang Pakai Cangkul Didalami Polisi, Ada Dugaan Sementara
• Warga Satu Dusun di Tulungagung Kompak Mengungsi, Takut Ada Tsunami Besar di Pantai Sine
Sebagai bentuk kekecewaan, pihaknya kembali menggelar aksi bungkam.
Dalam aksinya, Miatul Khoir menyampaikan, telah membagi beberapa titik, mulai dari perempatan Jalan Syamsul Arifin, Monumen Sampang, area Terminal, Pasar Srimangunan, hingga perempatan Jalan Jaksa Agung Suprapto.
"Pembagian titik aksi itu bertuan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat, Sampang sedang darurat kekerasan seksual," tuturnya.