Wabah Virus Corona
Tak Boleh Sembarangan, Pasien Covid-19 yang Ingin Isolasi Mandiri di Rumah Wajib Perhatikan Hal ini
Apabila seorang pasien Covid-19 ingin melakukan isolasi mandiri, maka ia perlu melakukan konsultasi terlebih dulu.
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kasus virus corona Covid-19 di Indonesia hingga kini masih terus bertambah.
Selain di rumah sakit, pasien Covid-19 bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
Namun, pasien Covid-19 tidak bisa dengan mudah melakukan isolasi mandiri di rumah.
• Kenali Gejala Ringan, Sedang, hingga Berat Penderita Virus Corona, Waspada Jika Alami Sakit Kepala
• Dua Keluarga di Kota Kediri Positif Covid-19, Anggota Keluarga Bergantian Terpapar Virus Corona
• Pasangan Suami Istri di Lumajang Dibacok Orang Misterius, Dianiaya Pakai Cangkul Kotoran Sapi
Apabila seorang pasien Covid-19 ingin melakukan isolasi mandiri, maka ia perlu melakukan konsultasi terlebih dulu.
Hal itu dilakukan untuk mengatahui apakah gejala yang ditimbulkan setelah terdeteksi positif Covid-19 berbahaya atau tidak.
"Apakah gejala yang ditimbulkan sedang dan berat? Atau gejala ringan?" kata dokter dari Divisi Medical Check Up National Hospital Surabaya Cynthia Dewi Wijaya.
"Kalau sedang dan berat, tentu pasien akan melakukan isolasi di rumah sakit," sambung dia.
"Namun kalau riangan, biasanya mereka dipersilakan untuk isolasi mandiri atau di rumah sakit darurat," terangnya.
Jika pasien memilih untuk melakukan isolasi mandiri, banyak hal yang perlu dijaga, termasuk keluarga.
Ia menyarankan, jangan sampai keinginan untuk melakukan isolasi mandiri justru membahayakan mereka.
• Diterpa Isu Tsunami, Dusun Sine Tulungagung Ditinggalkan Warga, Banyak Ikan Mendarat di Bibir Pantai
• Gagal Menyalip Sepeda Motor, Pengendara Motor Tak Sengaja Hantam Truk, Langsung Tewas di Lokasi
Menurut Cynthia, pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah perlu memisahkan ruang untuk tidur, ruang mandi, buang air, alat makan, dan lainnya.
"Kalau ingin berinteraksi dengan keluarga? Juga bisa, asal harus menggunakan masker kesehatan," kata dia.
"Baik pasien maupun keluarga, serta harus menjaga jarak satu sampai dua meter," tutur lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya itu.
Cynthia menambahkan, apabila ruangan untuk mandi dan buang air menjadi satu, ada baiknya untuk menyemprotkan disinfektan seusai mandi dan buang air.
Usahakan memiliki ruangan dengan ventilasi yang cukup baik, sehingga memungkinkan untuk sinar matahari masuk ke dalam rumah.
"Jangan lupa berjemur pada pukul 11.00 sampai 13.00 WIB selama 15 menit. Kemudian mengonsumsi vitamin C, paling sedikit 500 hingga 1.00 miligram per hari," lanjut dia.
"Serta melakukan tes swab tiap dua minggu sekali untuk memastikan apakah virus tersebut sudah hilang atau belum," ungkapnya.