Kue Apem Jajanan Khas Saat Rabu Wekasan, Biasa Hadir di Acara Keagamaan, Sarat Makna Sakral
Menurut dia, selama bulan Safar hampir setiap rumah di CiRabun membuat apem dan membagikannya kepada tetangganya.
"Bentuk apem di CiRabun melambangkan wafatnya cucu Nabi, dan tujuannya menolak bala berawal dari peristiwa Karbala," kata Raffan S Hasyim.
Sementara Kuncen Situs Makam Pangeran Pasarean, R Hasan Ashari, mengatakan, terdapat makna tersendiri dalam penyajian apem dalam tradisi Rabu Wekasan.
Baca juga: Kisah Raja Kaya Raya Tapi Terkenal Pelit, Gaya Hidupnya Kelewat Hemat, Tapi Begini Kondisi Hartanya
Baca juga: Ulah Iseng Nikita Mirzani di Depan Polisi yang Sedang Mengamankan Demo Penolakan UU Cipta Kerja
Menurut dia, salah satu cara agar masyarakat selalu diberi keselamatan ialah menjaga manisnya perkataan dan selalu menyampaikan hal yang baik-baik.
Karenanya, perkataan baik itu harus diawali dengan menyantap makan manis seperti apem yang dicocol gula merah.
"Filosofi apem ini kita harus mengatakan yang manis-manis dan jangan menyinggung orang lain supaya selalu selamat," ujar R Hasan Ashari.
Apem sendiri dibuat dari tepung beras yang dicampur air hangat dan tape singkong, kemudian diaduk hingga rata.
Biasanya apem dibuat pada sore hari dan didiamkan semalaman, agar tekstur apem menjadi lebih lembut dan mengembang.
Setelah didiamkan, pagi harinya adonan akan dicetak, dan apem bisa digarang maupun dikukus.
Tape singkong sendiri memberikan rasa asam pada apem. Namun, tidak terlalu asam, sehingga terasa lembut.
Apem disajikan bersama gula merah cair. Untuk menyantapnya pun apem harus dicocol ke gula merah agar rasanya semakin nikmat.
Sejarah Rabu Wekasan
Tradisi Rabu Wekasan digelar di Situs Makam Pangeran Pasarean, Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten CiRabun, Rabu (14/10/2020).
Kuncen Situs Makam Pangeran Pasarean, R Hasan Ashari, mengatakan, tradisi tersebut berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Menurut dia, Rabu Wekasan digelar pada Rabu terakhir bulan Safar dalam penanggalan Hijriyah.
"Tradisi ini ada sejak era Wali Sanga, dan memang tidak lepas dari pengaruh ajaran Islam," kata R Hasan Ashari saat ditemui seusai kegiatan.