Berita Jawa Timur

Dinas Pendidikan Jatim Persilakan Siswa SMK Ambil Kesempatan Magang, Beri Syarat Protokol Kesehatan

Siswa di jenjang SMK yang membutuhkan magang dipersilakan untuk mengambil kesempatan magang.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menyebut, siswa di jenjang SMK yang membutuhkan magang dipersilakan untuk mengambil kesempatan magang.

Namun, Wahid Wahyudi menuturkan, syaratnya semua proses magang di perusahaan maupun industri harus dilakukan dengan ketat protokol kesehatan.

“Siswa SMK yang butuh untuk kerja praktek, magang, diperkenankan, tapi tetap, protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan,” kata Wahid pada Surya, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Puluhan Anak Yatim dan Janda di Parteker Pamekasan Dapat Santunan, Wujud Kepedulian Forpimka Kota

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Bagikan Helm di Wilayah Madura, Komitmen Menekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Baca juga: Berebut Tanah Warisan, Novi Eko Tega Tusuk Perut Adik Ipar hingga 3 Kali, Tetangga Beri Kesaksian

Wahid Wahyudi mengatakan, penerapan protokol kesehatan harus dijamin oleh perusahaan yang menyelenggarakan magang maupun siswa yang mengikuti magang atau kerja praktek.

Menurut dia, siswa SMK memang sangat tidak dimungkinkan untuk tidak melakukan pembelajaran secara praktek.

Sebab persentase pembelajarannya sendiri lebih dari 50 persen adalah praktek.

Oleh sebab itu Dinas Pendidikan Jatim bersama Pemprov Jatim mengambil kebijakan untuk membolehkan siswa yang butuh untuk kerja praktek.

“Bahkan sekarang itu siswa di sekolah yang uji coba tatap muka juga sudah mulai praktek, tapi tetap protokol kesehatan," kata dia.

"Dan untuk pelajaran teorinya tetap dioptimalkan dilakukan secara daring,” tegasnya.

Baca juga: Pekan Depan, 8 SMP di Ponorogo Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Siswa Harus Punya Izin Wali Murid

Baca juga: Siswa SMP Negeri di Kota Mojokerto Bakal Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Dalam Waktu Dekat

Wahid menegaskan bahwa saat ini Provinsi Jawa Timur sudah terbebas dari zona merah.

Saat ini pihaknya bersama Pemprov Jatim tengah merumuskan untuk penambahan sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah. 

Alasannya, pertama dari hasil evaluasi pembelajaran jarak jauh dan via daring memang menimbulkan banyak kelemahan.

Bahkan ada penurunan kualitas dalam hal siswa melakukan penyerapan terhadap materi ajar. 

“Bisa jadi karena guru dan murid memang belum siap, belum memiliki sistem yang baku dalam metode ajarnya, metode belajarnya," ujar dia.

"Bahkan untuk mapel matematika, fisika kimia dan juga bagi siswa SMK tidak bisa memang kalau hanya daring,” tegasnya. 

Namun ia yakin bahwa kekurangan dari pembelajaran daring ini akan bisa teratasi jika guru dan siswa mulai menemukan formula yang tepat.

Sehingga apa yang menjadi kelemahan bisa diatasi dan siswa tetap bisa menyerap pembelajaran dengan baik dan kualitas pendidikan tidak menurun.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved