Pelaku Pembacokan Tertangkap di Madura
Bocah 15 Tahun Jadi Saksi Kematian Ayah yang Dicarok Mat Nadin, Pelaku Tak ada Rasa Menyesal
Aksi pembacokan itu bahkan disaksikan sendiri oleh MF bocah berusia 15 tahun, yang merupakan anak korban.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Aqwamit Torik
Diketahui, pelaku setelah membacok korbannya di Surabaya, pelaku langsung kabur.
Ia kabur ke Pulau Madura tepatnya di Kabupaten Sampang.
Diketahui, ada beberapa dugaan yang berhasil diungkap polisi
Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Unit Reskrim Polsek Semampir Surabaya menangkap pelaku pembacokan sadis terhadap Ahmad Suhandi (51) berusia 51 tahun yang merupakan tetangganya sendiri.
Pelaku melakukan aksi pembacokan di depan anak korban, Jumat (16/10/2020) pagi.
Setelah melakukan aksi pembacokan, pelaku langsung kabur.

Baca juga: Download Lagu MP3 Coco Lense Ft Melandy Jacobus - Expayer, 5 Tahun Bertahan Tak Ada Kepastian
Baca juga: Download Lagu MP3 Satu Nama Tetap Dihati Kalia Siska versi Reggae SKA, Satu Rasa Dalam Satu Cinta
Baca juga: KPU Tetapkan DPT Pilkada Surabaya 2020 Sebanyak 2.089.027 Pemilih
Ternyata pelaku merupakan seorang warga Wonosari Wetan II E Surabaya bernama Mat Nadin dan berusia 60 tahun.
Kebenaran penangkapan pelaku itu disampaikan salah seorang petugas opsnal yang tak ingin namanya disebut.
"Iya benar, sudah tertangkap dan dibawa ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, semalam," kata petugas tersebut.
Sementara itu Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum juga membenarkan penangkapan tersebut.
"Iya sudah tertangkap," singkat AKBP Ganis Setyaningrum, Sabtu (17/10/2020).
Sebelum terjadi pembunuhan, keduanya sempat cekcok karena dugaan motif asmara.
Pelaku yang membawa senjata tajam jenis celurit langsung membacok korban di bagian dada, lengan dan wajah hingga korban alami luka parah di sekujur tubuhnya.
Baca juga: Daftar Kekayaan Indra Priawan yang Nikahi Nikita Willy, Dari Perusahaan Taksi hingga Bisnis Properti
Baca juga: Sumber Uang Indra Priawan, Suami Nikita Willy Tak Cuma Bos Blue Bird, Bisnisnya Tak Sembarangan
Baca juga: Rayuan Maut Dukun Palsu Bikin Anak di Bawah Umur Mau Diajak ke Kamar, Jimat Pelindung Jadi Pemicu
“Korban sempat mau masuk ke rumahnya mungkin mau ambil senjata.
Tapi pelaku terus merangsek membacok di bagian dada sampai perut, hingga usus korban keluar dan tewas di tempat,” terang Arif, mantan Wakil Ketua RW setempat.
Setelah melakukan aksi sadisnya, pelaku yang bekerja sebagai juru parkir di Pasar Maling Wonokromo, langsung melarikan diri ke rumah kakaknya di Jl Wonosari Wetan II C.

“Tadi petugas (Polisi) langsung mendatangi rumah kakaknya, tapi sudah tutup.
Kemungkinan besar melarikan diri ke Sampang, Madura,” tambahnya.
Arif juga menyatakan, kuat dugaan aksi pembunuhan tersebut dilandasi rasa cemburu sejak 10 tahun lalu.
“Motifnya cemburu, namun tidak terbukti.
Meski pernah dimediasi, mereka masih sering cekcok dan sempat mau berkelahi.
Namun warga selalu berhasil melerai, sampai akhirnya tadi pagi ini,” pungkas Arif.
Usai carok langsung kabur
Polisi menyisir beberapa rumah keluarga dan kerabat pelaku yang ada di Surabaya.
MN memilih kabur usai melampiaskan emosinya dengan sebilah celurit yang disabetkan sebanyak tiga kali ke tubuh korban.
Akibatnya, korban terkapar dan langsung tewas di tempat.
Aksi pembacokan itu bahkan disaksikan sendiri oleh MF bocah berusia 15 tahun, yang merupakan anak korban.
"Saat itu, korban sedang menyalakan motor mau kerja. Dari arah belakang muncul pelaku bawa senjata tajam jenis celurit dan langsung melakukan pembacokan itu," ujar Kapolsek Semampir, Kompol Agus Aryanto, Jumat (16/10/2020) di Mapolsek Semampir.
Usai menghabisi korban, MN lari dan bersembunyi.
"Saat ini masih dalam pengejaran.
Sementara itu, Arief,mantan ketua RW setempat menyebut jika rumah kakak MN sempat didatangi polisi.
"Setelah dicek dirumahnya tidak ada, polisi langsung ke rumah kakaknya di gang depan. Infonya tadi sempat kesana.
Arief juga tak menampik jika pelaku dan korban sempat beberapa kali beradu argumen.
"Motifnya saya tidak tahu.