Berita Sumenep
Banyak Lulusan Sarjana di Sumenep Menganggur, Lapangan Pekerjaan Belum Bisa Tampung Pencari Kerja
Lapangan pekerjaan di wilayah Kabupaten Sumenep belum bisa menampung pencari kerja.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Angka pengangguran di Kabupaten Sumenep, Madura, diprediksi naik.
Itu setelah banyak lulusan sarjana di Kabupaten Sumenep yang diprediksi menganggur.
Prediksi itu muncul sebagai buntut dari pandemi Covid-19 di Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Mobil Honda Mobilio Seruduk Pos Ronda dan Toko di Jalan Raya Ceguk Pamekasan, Sopir Diduga Mengantuk
Baca juga: Guru Pencak Silat Tewas saat Melatih Muridnya, Tubuh Sempat Kejang-Kejang sebelum Tiba-Tiba Ambruk
Baca juga: Kelakuan Ihsan di Kamar Kos Bikin Temannya Curiga, Terlihat Mencurigakan saat Diintip dari Jendela
Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat lapangan pekerjaan di wilayah Kabupaten Sumenep belum bisa menampung pencari kerja.
Ribuan sarjana baru lulus dari berbagai universitas setiap tahunnya dan mereka siap memasuki dunia kerja.
Namun untuk mendapatkan kerja tidaklah mudah, apalagi saat situasi perekonomian tidak menentu akibat terdampak pandemi Covid-19.
Kasi Informasi Pasar Kerja Disnakertrans Kabupaten Sumenep, Wiyono mengatakan sesuai dengan data pencaker yang mengurus kartu tanda pencari kerja (AK-1) di Dinas Ketenagakerjaan Sumenep dari Januari - Oktober 2020 sebanyak 178 orang dan terbanyak lulusan S1.
"Hingga bulan Oktober 2020 sebanyak 178 orang pencaker, dan terbanyak dari S1 yakni sekitar 85 orang," kata Wiyono saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/10/2020).
Ditanya kenapa demikian, Wiyono mengakui hal ini disebabkan karena terkait dengan adanya Covid-19 yang masih berlangsung di Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Operasi Zebra Semeru 2020 di Sampang Madura Dimulai Hari ini, Simak 8 Pelanggaran yang Jadi Sasaran
Sehingga katanya, berdampak pada ratusan peruahaan di kota Keris masih belum membuka lowongan kerja. Wiyono menyebutkan ada sekitar 500 perusahaan di kota Sumenep.
"Namun kita sudah berusaha ke beberapa perusahaan nantinya saat melakukan perekrutan pada karyawan melampirkan AK-1, sehingga diketahui jumlah pencaker yang terdaftar,' katanya.
Sementara di tahun 2019 lalu katanya, jumlah pencaker yang tercatat sebanyak 780 orang kebingungan mencari kerja dan terbanyak juga dari lulusan perguruan tinggi.
"Tahun 2019 dalam setahun itu ada 780 orang pencaker," katanya.
Dari data 780 orang pencaker itu katanya, lukusan sarjana S1 sebanyak 514 orang dan bahkan dari lulusan S2 1 orang.