Virus Corona di Jawa Timur
Klaster Baru Covid-19 di Jawa Timur Masih Terus Bermunculan, Paling Banyak dari Klaster Keluarga
Meski kasus aktif terus menurun, pertambahan kasus baru warga Jawa Timur terpapar Covid-19 masih terus bermunculan.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Meski kasus aktif Covid-19 di Jawa Timur terus menurun dengan jumlah 4,06 persen atau sebanyak 2.170 orang, namun pertambahan kasus baru warga Jawa Timur terpapar Covid-19 masih terus bermunculan.
Bahkan, dari data Satgas Covid-19 Jawa Timur, tercatat dalam dua pekan ini, setidaknya ada pertambahan sebanyak 301 orang terpapar Covid-19 dengan masuk klaster baru yang merupakan klaster keluarga.
Tim Ahli Satgas Covid-19 Jawa Timur, Makhyan Jibril Al Faraby mengatakan bahwa klaster baru memang masih terus bermunculan.
Baca juga: Polemik Lembaga Nurul Hikmah Pamekasan Tak Kunjung Usai, Siswa Dikhawatirkan Jadi Korban Perseteruan
Baca juga: Kode Keras Elly Sugigi ke Aher, Terang-terangan Minta Segera Disahkan: Aku Pengen Cepet-cepet
Baca juga: Sikap Tegas Lesty Kejora Jika Tak Berjodoh dengan Rizky Billar: Gak Perlu Trauma Dijadikan Pelajaran
Selain klaster keluarga, ada juga klaster perjalanan, klaster hajatan, klaster faskes, klaster perusahaan, dan sejumlah klaster yang lain.
“Pertambahan klaster masih muncul. Paling banyak adalah klaster keluarga, jumlahnya sampai 301 orang di dalam klaster tersebut, data selama dua pekan ini,” kata Jibril, Rabu (4/11/2020).
Selain klaster keluarga, klaster yang juga banyak adalah klaster perusahaan, jumlahnya mencapai 30 orang.
Kemudian disusul dengan 29 orang dari klaster pasar, 13 orang dari klaster riwayat perjalanan, 16 orang dari klaster perjalanan dari luar provinsi Jawa Timur, 24 dari klaster rumah sakit, dan 15 dari klaster perkantoran.
Khusus untuk pertambahan yang banyak muncul dari klaster keluarga dikatakan Jibril, sebabnya ada bermacam-macam.
Namun intinya, banyak masyarakat yang abai mengenai protokol masuk ke dalam rumah setelah bepergian keluar rumah.
“Misalnya dari luar sudah pakai masker, tapi saat masuk ke rumah lupa cuci tangan, tidak ingat untuk membersihkan diri dan ganti pakaian bersih. Ini pemicunya juga,” kata Jibril.
Baca juga: Download Lagu MP3 DJ Sa Pamit Mo Pulang Sa Tra Ganggu Ko, Viral TikTok Terbaru, Dilengkapi Lirik
Baca juga: BREAKING NEWS - Pelajar di Sidoarjo Tewas Seusai Bertabrakan dengan Truk dari Arah Berlawanan
Baca juga: Chef Juna Blak-Blakan Ungkap Penyebab Sebenarnya Kegagalan Rumah Tangga, Sosok Mantan Istri Terkuak
Tidak hanya itu, yang juga menjadi penyebab adalah masyarakat yang OTG tidak sadar bahwa mereka bisa berpotensi menjadi penyebar virus.
Dan mereka tidak segera melakukan isolasi terpisah. Menyepelekan isolasi menjadi awal mula penyebaran klaster keluarga.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jawa Timur, klaster keluarga banyak terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pacitan dan juga Kabupaten Ngawi dan Magetan.
Lebih lanjut Jibril mengatakan, dampak long weekend cuti bersama pekan lalu hingga hari ini belum tampak terlihat. Jibril mengatakan, potensi gejala pada orang yang terpapar karena usai bepergian bisa jadi muncul dalam pekan ini.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan bagi masyarakat yang mengalami gelaja seperti batuk, demam, pusing kepala, tak dapat membau, agar segera melakukan tindakan penanganan medis seperti yang paling sederhana adalah tes.