Bahaya Kesehatan di Balik Nikmatnya Gorengan, Ada Kandungan Lemak Jahat hingga Akrilamida
Gorengan paling enak ketika dimakan saat musim hujan, dengan ditemani segelas teh atau kopi.
TRIBUNMADURA.COM - Gorengan menjadi satu di antara sejumlah makanan yang banyak dicari terutama ketika musim hujan.
Selain nikmat selagi hangat, gorengan juga memiliki harga yang murah meriah.
Jadi, tidak heran jika gorengan banyak diburu oleh masyarakat.
Baca juga: Promo Superindo Selasa 17 November 2020, Diskon Harga Sabun Mandi, Minyak Goreng 2L, hingga Susu
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Bau Mulut Tak Sedap, Hindari Jenis Makanan Tertentu hingga Berhenti Merokok
Namun, tahukah Anda kenikmatan gorengan ternyata tak sebanding dengan efek sampingnya?
Melansir laman Healthline, makanan yang digoreng cenderung tinggi kalori dan lemak trans.
Itu sebabnya, makanan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan.
Berikut faktor-faktor yang membuat gorengan buruk bagi kesehatan:
1. Kalori
Makanan yang digoreng biasanya dilapisi adonan atau tepung.
Proses penggorengan pun menggunakan minyak yang cukup banyak.
Inilah yang membuat makanan favorit sejuta umat ini mengandung lemak dan kalori tinggi.
Padahal, mengonsumsi kalori terlalu tinggi bisa menyebabkan obesitas.
Baca juga: Promo Indomaret 17 November 2020, Beli Minyak Goreng, Keju, hingga Snack Dapat Diskon Besar
Baca juga: Promo Air Asia Super Sale November 2020, Diskon 50 Persen Semua Penerbangan, Ada Promo Hotel Juga
Misalnya, satu kentang panggang kecil (100 gram) mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak.
Tapi, kentang goreng dalam jumlah yang sama bisa mengandung g 319 kalori dan 17 gram lemak.
2. Lemak trans
Makanan yang digoreng dalam minyak pada panas cenderung mengandung lemak trans.
Padahal, lemak trans bisa menjadi pemicu banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.
Minyak yang digunakan untuk menggoreng biasanya telah dipakai berkali-kali.
Riset membuktikan setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya meningkat.
3. Akrilamida
Baca juga: Cara Mengobati Gigi Bengkak, Pakai Bahan Alami dan Simpel, Bisa Dipraktikkan di Rumah
Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi, seperti menggoreng, memanggang atau baking.
Zat ini terbentuk akibat reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine.
Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.
Paparan akrilamida dalam dosis tinggi bisa merusak dan menganggu sistem sarah serta memicu kanker.
Cara sehat menggoreng makanan
Meski makanan yang digoreng mengandung berbagai efek negatif pada kesehatan, bukan berarti kita harus menghindarinya.
Yang perlu kita lakukan adalah membuatnya sendiri di rumah agar kita bisa mengontrol bahan-bahan yang digunakan.
Kunci untuk membuat gorengan yang sehat adalah minyak yang kita gunakan.
Pasalnya, jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng sangat kandungan zat di dalam makanan.
Untuk kesehatan, pilihlah minyak yang tahan terhadap suhu tinggi seperti minyak yang terbuat dari lemak jenuh dan tak jenuh tunggal.
Minyak yang tahan terhadap suhu tinggi bisa mengurangi kadar akrilamida yang terbentuk.
Selain itu, jangan gunakan minyak untuk menggoreng berulang kali.
Setiap selesai menggoreng, gunakan tisu untuk merendam kelebihan minyak dari makanan.(Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai, Bahaya di Balik Nikmatnya Gorengan"