Virus Corona

Masker dengan Katup Pernapasan Efektif Cegah Covid-19? Simak Penjelasan dan Juga Asal Mulanya

Namun, tak semua jenis masker efektif menyaring partikel yang masuk atau keluar dari mulut dan hidung. Salah satunya masker dengan katup pernapasan.

Editor: Aqwamit Torik
Freepik.com
Masker dengan katup pernapasan 

TRIBUNMADURA.COM - Penggunaan masker di tengah pandemi sangat disarankan untuk memutus mata rantai penularan.

Sejak adanya pandemi Covid-19 muncul sejumlah masker dengan berbagai model.

Satu di antara model masker yang beredar adalah masker dengan katup pernapasan.

Tapi, apakah masker dengan katup pernapasan efektif untuk mencegah Covid-19?

Dikutip dari Kompas.Com ( TribunMadura.com network ), penggunaan masker merupakan salah satu cara paling efektif saat ini untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Baca juga: Dosen Unej Meninggal Dunia Karena Covid-19, Satu Karyawan Bagian Keuangan Kampus Juga Terpapar

Baca juga: VIDEO Kakek Terciduk Mesum di Bajaj dengan Wanita Muda Setengah Telanjang, Begini Kronologinya

Baca juga: Meski Vaksin Sudah Dibuat, Pandemi Tak Akan Berakhir, Begini Alasan dari WHO

Namun, tak semua jenis masker efektif menyaring partikel yang masuk atau keluar dari mulut dan hidung.

Salah satunya masker dengan katup pernapasan.

Beberapa jenis masker, termasuk masker N95 dan masker kain dengan katup pernapasan satu arah pada bagian depan yang diklaim memudahkan untuk bernapas.

Saat menarik napas, katup akan tertutup dan terbuka ketika pengguna menghembuskan napas.

Masker tersebut pada awalnya dibuat untuk pekerja industri agar para pekerja bisa bernapas lebih mudah di pabrik yang memerlukan masker.

Meski demikian, para ahli medis menyebut katup itu membuat masker tidak berguna.

Dalam laman resminya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tidak merekomendasikan masker jenis ini karena tidak mampu mencegah penyebaran virus corona.

Menurut CDC, katup pernapasan itu memungkinkan tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar ke orang lain.

Artinya, masker ini baik untuk pengguna, tetapi berbahaya untuk orang di sekitarnya.

CDC juga merekomendasikan agar rumah sakit tidak menggunakan masker N95 dengan katup pernapasan.

Baca juga: Taurus Harmonis Hingga Perhatian dari Cancer, Simak Ramalan Zodiak 18 November 2020

Baca juga: Alasan Stamina dan Gairah Bekerja, Muhdor Digerebek Saat Tidur ada Bukti Sabu, Begini Kronologinya

"Respirator dengan katup pernapasan tidak boleh digunakan dalam situasi di mana bidang steril harus dipertahankan (misalnya, selama prosedur invasif di ruang operasi atau prosedur)," demikian CDC.

Alasannya, katup pernapasan memungkinkan udara yang diembuskan tanpa filter untuk keluar secara steril.

Sementara itu, ahli bedah dan peneliti kesehatan masyarakat Dr Atul Gawande menyebut masker seperti itu seharusnya dilarang.

Melansir Independent, 6 Oktober 2020, beberapa maskapai penerbangan bahkan telah mengubah kebijakan mereka dengan melarang masker dengan katup pernapasan.

"Setiap masker dengan katup buang tidak disetujui sebagai masker wajah yang dapat diterima untuk pelanggan yang bepergian dengan penerbangan yang dioperasikan Delta," demikian pernyataan maskapai penerbangan. Alaska Airlines juga telah memperbarui kebijakan serupa.

Pada April 2020, San Francisco dan beberapa negara lainnya di California mengumumkan bahwa masker dengan katup udara tidak memenuhi ketentuan undang-undang.

Larangan yang semakin umum pada masker dengan katup terjadi ketika para peneliti telah belajar lebih banyak tentang bagaimana virus corona menyebar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masker dengan Katup Pernapasan Disebut Tak Efektif, Ini Alasannya",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved