Jelang Musim Penghujan Desember 2020, BPBD Pamekasan Sudah Siapkan Strategi Antisipasi Bencana Alam

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Jelang masuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan telah melakukan sejumlah persiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam yang senantiasa melanda setiap tahun di kabupaten setempat.

Kalaksa BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus mengatakan, musim penghujan di Pamekasan diprediksi akan terjadi Desember 2020 mendatang.

Untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana, ia mengaku sudah mempersiapkan beberapa kegiatan.

Baca juga: Soal Gerbong Kereta Api Jalan Sendiri di Malang, Pemerhati Perkeretaapian: Bisa Disebabkan Elevasi

Baca juga: Misteri 7 Gerbong Kereta Api di Kota Malang Jalan Sendiri, Simak Kisah Mistis yang Gegerkan Warga

Baca juga: Polres Pamekasan Gelar Khotmil Quran dan Doa Bersama, Berharap Pilkada Serentak 2020 Berjalan Damai

Baca juga: Madura United Terima Surat dari PSSI, Sarankan Ini Jika Kompetisi Liga 1 2020 Dimulai Februari 2021

Di antaranya, melakukan Rapat koordinasi (Rakor) dengan dinas terkait serta mempersiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam berbagai macam bencana yang nantinya dimungkinkan akan terjadi di beberapa wilayah.

Selain itu, BPBD kata Akmalul, juga sudah menyiapkan sejumlah personel yang siap siaga turun ke lapangan.

"Semua rencana ini kami lakukan agar ketika nanti terjadi bencana alam, baik itu banjir, longsor, dan angin puting beliung tentunya persiapan-persiapan yang tadi kami siapkan itu merupakan arti dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam,” kata Akmalul Firdaus kepada TribunMadura.com saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/11/2020).

Menurut dia, sejumlah wilayah yang rawan longsor di Pamekasan saat memasuki musim penghujan, yaitu di daerah selatan tepatnya di Kecamatan Tlanakan, Pademawu, Larangan, dan Kadur.

Selain itu untuk wilayah yang berpotensi terjadinya longsor, yaitu di Kecamatan Waru, Kecamatan Pegantenan, dan Kecamatan Palengaan.

Sedangkan, untuk wilayah berpotensi adanya genangan air atau luapan air, misalnya di Kecamatan Kota seperti, Laden, Patemon, Jungcangcang, Parteker, Sumedangan, Majungan, dan Lemper.

“Potensi terjadinya genangan air itu disebabkan jika ada hujan deras di wilayah utara yang mengalir melalui sungai dan bersamaan dengan pasangnya air laut sehingga menyebabkan terjadinya luapan atau genangan air," jelasnya.

Tak hanya itu, Firdaus juga menyatakan, BPBD Pamekasan dalam tahap mengevaluasi, sudah menyiapkan beberapa persiapan.

Beberapa persiapan yang dilakukan meliputi, tahapan evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam.

Baca juga: Kerapan Sapi Tradisional Piala Presiden di Madura Diundur Sampai Batas Waktu yang Belum Ditentukan

Baca juga: Massa Aksi Tolak Omnibus Law dan Tuntut Kenaikan UMK Jatim Rp 600 Ribu Blokade Jalan Basuki Rahmat

Baca juga: Bupati Bangkalan Ra Latif Terima Kunjungan Kerja Danlantamal V Surabaya di Pendapa Agung Bangkalan

Baca juga: Klarifikasi soal Tukang Obat, Nikita Mirzani Merasa Tak Singgung Habib Rizieq: Hanya Sekadar Nama

Selain itu, BPBD Pamekasan juga akan memberikan bantuan yang sifatnya pemenuhan kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok.

Sebagai upaya dalam menanggulangi bencana tersebut, kami setiap tahunnya melakukan bimbingan tekhnis, sosialisasi sesuai ancaman bencana di wilayah masing-masing, misalkan sosialisasi berkaitan dengan dampak-dampak terjadinya longsor," urainya.

"Sehingga dari kegiatan yang kami lakukan kepada masyarakat nantinya bisa mengetahui ancaman bencananya itu apa, potensi bencananya itu apa, terus langkah-langkah yang dilakukan bagaimana," tutupnya.