Berita Sampang

Sensus Penduduk di Sampang Belum Rampung, Badan Pusat Statistik Libatkan Puluhan Karyawan Entri Data

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, Madura melibatkan puluhan karyawan entry data untuk mengolah data sensus penduduk.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang, Jalan KH. Wahid Hasyim, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, Madura melibatkan puluhan karyawan entry data.

Karyawan entry data sengaja dilibatkan mengingat sensus penduduk di Kabupaten Sampang belum rampung.

Sensus penduduk yang dilakukan selama 10 tahun sekali tersebut untuk memastikan keberadaan penduduk baik dari identitas, jumlah keluarga dan semacamnya.

Baca juga: Buruan Login info.gtk.kemendikbud.go.id untuk Cara Cek Penerima BLT Guru Honorer dan Syarat Cairnya

Baca juga: Polsek Omben Sampang Tekan Kriminalitas dan Penyebaran Covid-19 Melalui Kampung Tangguh Semeru

Baca juga: Dispendukcapil Sampang Anggarkan Ratusan Juta Rupiah Beli Perlengkapan Cetak Kartu Identitas Anak

Baca juga: BREAKING NEWS - Pemancing yang Hilang Terseret Gelombang Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

Sedangkan sensus penduduk yang dilakukan pada 2020 ini lebih kepada jenis kelamin dan kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK)

Kasi Statistik Sosial BPS Sampang, Nur Amin mengatakan bahwa, sensus penduduk saat ini berada di tahap proses pengolahan data.

Sehingga, pihaknya akan mengupayakan proses pengolahan data dapat diselesaikan sebelum menginjak tahun baru atau 2021.

Sebab, terdapat 60 tenaga karywan entry data termasuk editing dilibatkan untuk mempercepat proses pengolahan data.

"Proses sensus dilakukan secara bertahap mulai dari sensus secara online hingga wawancara langsung dan proses tersebut sudah dilakukan, jadi tunggal pengolahan data," ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (20/11/2020).

"Tapi dengan melibatkan sejumlah tenaga pengentri ini bukan Desember akan rampung," imbuh dia.

Dalam proses sensus online maupun wawancara yang sudah dilakukan sebelumnya tercatat ada 992 ribu jiwa.

Namun, menurutnya jumlah tersebut masih bersifat sementara lantaran harus dilakukan proses entri terlebih dahulu.

Baca juga: Perhatiannya Rizky Billar Bawakan Buah-buahan untuk Ayah Lesty Kejora yang Dirawat di Rumah Sakit

Baca juga: Vicky Prasetyo Niat Minta Restu Deddy Corbuzier, Terkuak Tanggal Pernikahan dengan Kalina Oktarani

Baca juga: Masuk Zona Oranye, Mayoritas Kasus Covid-19 di Ponorogo dari Pasien Riwayat Bepergian Luar Kota

Baca juga: Achmad Fauzi - Dewi Khalifah Berkomitmen Ratakan Pembangunan Seluruh Wilayah Daratan dan Kepulauan

"Jumlah ratusan ribu jiwa hasil pendataan sensus online maupun wawancara belum dinyatakan fhinis karena rekapnya ada yang tidak pas, jadi menunggu proses entri," terang Nur Amin.

Lebih lanjut, proses pengolahan data yang dilakukan mulai 21 Oktober 2020 ini dinilainya memang membutuhkan waktu cukup lama sebab banyak permasalahan yang dijumpai.

Contohnya, jika terdapat NIK milik warga yang kosong harus dikembalikan kepada petugas di lapangan guna diperbaiki.

Namun, pihaknya meyakinkan jika sensus penduduk akan terselesaikan di akhir tahun 2020.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved