Bangga Madura
Mengenal Istilah Ongghe dan Toron Warga Madura, Jawa dan Madura Kini Setara Berkat Jembatan Suramadu
Ongghe dan Toron selalu dipakai warga Madura saat akan melakukan mudik jelang libur panjang akhir tahun.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Budayawan Madura, D Zawawi Imron menjelaskan, tentang istilah Ongghe dan Toron yang selalu dipakai warga Madura saat akan melakukan mudik jelang libur panjang akhir tahun.
Menurut D Zawawi Imron, istilah yang dipakai pada zaman dahulu, bila warga Madura ingin pergi ke Jawa, baik yang dari ujung barat Kabupaten Bangkalan hingga ujung timur Kabupaten Sumenep, biasanya menyebut sedang Ongghe (naik).
Istilah ini, kata dia, menggambarkan seolah-olah Jawa berada di atas Madura.
Sedangkan, bila warga Madura yang sedang merantau ke luar Jawa dan ingin pulang kampung ke Madura saat libur panjang, biasanya menggunakan istilah 'Toron (turun)'.
Namun seiring berjalannya kemajuan zaman, menurut penyair yang dijuluki Celurit Emas ini mengaku bersyukur dengan adanya bangunan Jembatan Suramadu.

Sebab, stigma Madura yang dianalogikan berada di bawah Jawa menjadi berubah, baik secara ekonomi, politik dan sosial.
"Adanya Jembatan Suramadu itu saya memaknai menjadi jembatan kesetaraan dan kesamaan hak antara Madura dan Jawa," kata D. Zawawi Imron kepada TribunMadura.com, Senin (23/11/2020).
Budayawan kelahiran Kabupaten Sumenep ini juga menyarankan, adanya bangunan Jembatan Suramadu tersebut harus diimbangi dengan lahirnya kreativitas yang semakin baik dari kalangan pemuda Madura.
Menurut dia, agar seseorang bisa kreatif, harus semangat belajar dan terus belajar.
Tapi jangan sampai melupakan moralitas.
"Karena dalam filosofi orang Madura, cerdas, pandai dan intelektual itu tidak cukup, bila tidak disertai dengan tatakkrama dan moralitas yang baik," pesannya.