Virus Corona di Ponorogo
Melayat ke Rumah Pasien Covid-19, Warga 1 Lingkungan di Ponorogo Ikut Rapid Test, 2 Hasilnya Reaktif
Sejumlah warga di Jalan Cinde Wilis Ponorogo mengikuti rapid test di Kantor Kelurahan Kertosari
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Sejumlah warga di Jalan Cinde Wilis, Kecamatan Babadan, Ponorogo, mengikuti rapid test di Kantor Kelurahan Kertosari, Rabu (25/11/2020).
Warga yang mengikuti rapid test ini merupakan orang-orang yang pernah takziah atau melayat ke rumah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Jalan Cinde Wilis.
"Hari ini dilakukan rapid terhadap 34 sasaran yang mana (hasilnya) 2 reaktif," kata Kepala Puskesmas Babadan, Siti Nurfaidah, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Petaka Warga di Ponorogo Melayat Pasien Virus Corona, Satu RT Positif Covid-19, Pelayat Ditracing
Baca juga: Sebagian Warga Pamekasan Dinilai Tak Paham Istilah New Normal, Malah Anggap Covid-19 Berakhir
Baca juga: Inilah Gejala Terserang Covid-19, Segera Cari Pertolongan Medis Darurat Jika Alami Hal Berikut
"Seketika yang reaktif kita lakukan edukasi kepada yang bersangkutan dan tanda tangan kesediaan untuk dilakukan tes Swab," sambung dia.
Di Jalan Cinde Wilis sendiri, terdapat 11 pasien Covid-19. Dua di antaranya meninggal dunia dan sembilan pasien masih isolasi mandiri.
"Dari 11 pasien itu ada 10 orang lagi yang kontak erat, sudah kita tes swab hari Senin dan Selasa kemarin, tapi hasilnya belum keluar," jelas Siti.
Dengan ini, total warga Jalan Cinde Wilis yang sudah ditracing berjumlah 44 orang.
"Yang 34 warga ini relatif tidak kontak erat, jadi hanya datang takziah begitu saja," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 11 warga di Jalan Cinde Wilis, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo terpapar Covid-19.
Baca juga: Mantan Karyawan Bank Tipu 15 Orang Mitra Kerja Lewat Investasi Trading, Raup Untung hingga Rp 15 M
Baca juga: Ambil Sisa Makanan untuk Anjing, Satpam ini Dipukul Kayu dari Belakang, Motornya Diambil Begal

Hal ini bermula dari seorang warga yang meninggal dunia lalu dimakamkan dengan tidak memenuhi standar pemakaman pasien Covid-19.
"Pasien tersebut sempat dirawat di rumah sakit, namun tidak sampai 24 jam pasien tersebut meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini, Senin (23/11/2020).
Pihak rumah sakit sendiri sebenarnya sudah mengambil sampel swab dari pasien tersebut, namun hasilnya baru keluar beberapa hari setelah pasien meninggal.
"Ternyata hasil swabnya positif," lanjutnya.
Lima hari kemudian, anak dari pasien tersebut juga ikut sakit dan pada 19/11/2020 ikut meninggal dunia.
Irin, sapaan akrab Rahayu Kusdarini mengatakan pihaknya sudah melakukan tracing kepada keluarga dan tetangga yang sempat melayat ke rumah duka.