Virus Corona di Ponorogo

Klaster Perkantoran Muncul Lagi, 13 Staf BPPKAD Ponorogo Positif Covid-19, 1 Orang Meninggal Dunia

Sebanyak 13 staf Pelayanan Pajak Daerah, Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo positif Covid-19.

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
Kantor Pelayanan Pajak Daerah Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo lockdown, Jumat (27/11/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Sebanyak 13 staf Pelayanan Pajak Daerah, Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo positif Covid-19.

Alhasil kantor Pelayanan Pajak Daerah yang berada di komplek Pendopo Kabupaten Ponorogo tersebut di-Lockdown.

Sekda Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono mengatakan Klaster Perkantoran tersebut bermula dari seorang karyawan Pelayanan Pajak Daerah yang menjenguk rekannya di Bogor.

Baca juga: Dianggarkan Rp 2 Miliar, Gedung Disporabudpar Sampang Bakal Dibangun Mal Pelayanan Publik

Baca juga: Tiga Pasangan Mesum Terjaring Razia Kos-kosan di Mojokerto, Ada 1 Wanita yang Berasal dari Sidoarjo

Baca juga: Guguran Lava Pijar di Gunung Semeru Terjadi 13 Kali hingga Kapolres Pastikan Aman

Baca juga: Pembentukan Wisata di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang Madura Masih Dikaji Ulang

Sepulang dari Bogor, karyawan tersebut merasakan tidak enak badan namun memaksakan diri untuk masuk kerja.

Karyawan tersebut akhirnya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia dan hasil tes swabnya menunjukkan positif Covid-19.

"12 karyawan lainnya saat itu satu ruangan dengan almarhum, karena memang satu kantor," kata Agus, Senin (30/11/2020).

Agus mengatakan 12 pasien yang lain saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah karena merupakan orang tanpa gejala (OTG).

"Jika mampu menjaga diri, bisa isolasi di rumah, tapi kalau menurut Dinkes tidak bisa isolasi di rumah maka akan diisolasi di rumah sakit," jelasnya.

Agus memastikan walaupun saat ini kantornya ditutup dan 13 karyawannya positif Covid-19, pelayanan pajak daerah tidak akan terganggu.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau, bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau siapa saja yang pernah kontak erat dengan 13 pasien tersebut untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo.

"Beberapa staf dari bagian umum yang kontak erat dengan mereka juga sudah ada yang kesana (Dinkes)," lanjutnya.

Agus menilai, munculnya Klaster Perkantoran ini karena lalainya para staf terhadap Protokol Kesehatan.

"Di dalam kantor tidak pakai masker. Seharusnya walaupun di kantor tetep pakai masker. Jangan sampai di kantor santai-santai tidak pakai masker," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kantor Pelayanan Pajak Daerah Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD ) Ponorogo di-lockdown.

Ini setelah salah satu karyawan atau staf di kantor tersebut meninggal dunia akibat terpapar virus corona (Covid-19).

Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo, Agus Pramono mengatakan penutupan kantor yang berada di komplek Pendopo Kabupaten Ponorogo tersebut dimulai Kamis (26/11/2020) hingga 10 hari kedepan.

"Riwayatnya sepekan terakhir (staf tersebut) menjenguk orang sakit di Bogor. Prediksi kita, kenanya di Bogor," ucap Agus, Jumat (27/11/2020).

Setelah dari Bogor, staf tersebut mengeluh tidak enak badan dan sempat dirawat di rumah sakit dan dilakukan rapid test, hasilnya reaktif.

Baca juga: Jadwal Acara RCTI GTV SCTV Senin 30 November 2020, Saksikan Episode Audisi Terakhir Indonesian Idol

Baca juga: Bekerjasama dengan Alumni Ponpes Darul Ulum Banyuanyar, PSBB Khitan Gratis 40 Anak di Pamekasan

Baca juga: Sule Kesepian Tak Diperhatikan Empat Anaknya, Rizky Febian Urus Konser, Suami Nathalie: Jangan Sibuk

Baca juga: Kondisi Terkini Wali Kota Malang dan Sekda Setelah Dikabarkan Positif Covid-19

Berangkat dari situ, Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo juga melakukan tracing dengan menyelenggarakan rapid test kepada seluruh karyawan di Kantor Pelayanan Pajak Daerah. 

Hasilnya ada 10 karyawan yang reaktif yang kemudian dilanjutkan dengan tes swab termasuk kepada staf yang mempunyai riwayat dari Bogor tersebut.

Namun sebelum hasil tes swabnya keluar, yang bersangkutan sudah meninggal dunia pada Kamis, (26/11/2020).

"Hasil swabnya sekarang sudah keluar, positif (Covid-19). Yang bersangkutan juga mempunyai penyakit penyerta yaitu hipertensi," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved