Berita Malang
Nomor WhatsApp Warga Jodipan Malang Disadap Bergiliran, Pelaku Minta Transfer Uang, Begini Modusnya
Nomor WhatsApp warga Kelurahan Jodipan Kota Malang disadap orang tak dikenal untuk meminta tranfer uang.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Masyarakat RW 06 Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, digegerkan dengan penyadapan nomor WhatsApp warga oleh orang yang tidak dikenal.
Penyadapan nomor WhatsApp warga tersebut terjadi secara beruntun dengan tiga orang warga RW 06 Kelurahan Jodipan yang telah menjadi korban penyadapan.
Ketua RW 06 Kelurahan Jodipan, Muhammad Luthfi mengatakan, kejadian tersebut telah terjadi sejak 1 Desember 2020.
Baca juga: Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Malang Dilengkapi Fasilitas Gym, Hiburan hingga Jogging Track
Baca juga: Sekda Trenggalek Joko Irianto Positif Covid-19, Koordinasi Pekerjaan Lewat Telepon dan WhatsApp
Baca juga: Enam Pegawai DPMPTSP Kabupaten Mojokerto Positif Covid-19, Layanan Perizinan Dialihkan Lewat Online
Ia menjelaskan, ketiga orang yang nomor WA-nya disadap tersebut merupakan warga RW 06 Kelurahan Jodipan sendiri.
"Saya heran, kenapa yang menyadap ini sasarannya kepada warga kami sendiri," kata dia kepada SURYAMALANG.COM ( grup TribunMadura.com ), Jumat (4/12).
"Terus dia minta transfer uang. Makannya saya imbau ini warga saya agar berhati-hati," ucapnya.
Meski tidak menimbulkan korban yang sampai mentransfer uang ke penyadap tersebut, kejadian itu membuat warga Jodipan resah.
Luthfi pun bertanya-tanya, kenapa kejadian seperti itu terjadi secara beruntun dan yang menjadi korban penyadapan merupakan warganya sendiri.
"Saya heran, yang penyadap itu kok nyasar ke warga kami. Ada tiga orang lain lagi," katanya.
Baca juga: Warga Batumarmar Pamekasan Ditangkap Polisi, Pinjam Sepeda Motor Teman Lalu Gadaikan ke Orang Lain
Baca juga: Ustaz Maaher Ternyata Pernah Dilaporkan ke Polda Jatim Atas Kasus Dugaan Penghinaan Terhadap Gus Dur
"Terus bahasanya ketika minta transfer berbeda-beda. Kadang bahasa jawa halus, kadang bahasa Indonesia," ucapnya.
Luthfi menambahkan, beberapa kali warga sudah menelepon seseorang yang menyadap tersebut namun gagal.
Sedangkan, nomor orang yang disadap tersebut tidak menyadari apabila nomor WA-nya telah disadap.
"Yang di sadap itu tidak tau kalau kita telepon balik lewat WA. Taunya ketika kita telepon biasa," ucapnya.
Atas kejadian yang membuat warganya resah tersebut, Luthfi melaporkan kejadian ini kepada Babinkamtibmas di Kelurahan Jodipan.
Dia juga berharap, penyadapan ini bisa segera berakhir, agar tidak membuat warganya resah.
"Sudah kami laporkan ke Babinkamtibmas. Kami juga minta solusinya seperti apa," ungkapnya.
"Karena pernah sekali telepon itu diangkat, tapi yang jawab orangnya masih muda. Dan dari logatnya seperti bukan orang Jawa," tandasnya.